Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berpesan kepada masyarakat untuk membatasi aktivitas yang berisiko terjadinya penularan COVID-19.
"Seperti kerumunan, tidak jaga jarak dan tak gunakan masker," ujar Khofifah kepada wartawan di Surabaya, Jumat.
Gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut tetap mengimbau masyarakat selalu waspada dan patuh pada protokol kesehatan.
"Melihat munculnya beberapa klaster baru dalam beberapa minggu ini, diimbau agar masyarakat tak berhenti mematuhi protokol kesehatan," ucap Khofifah.
Dengan kembali naiknya angka konfirmasi positif COVID-19 di berbagai wilayah, kata Khofifah, hal tersebut berpengaruh pada kapasitas tempat tidur isolasi yang ada di Rumah Sakit.
Di Jatim, ia memastikan kapasitas tempat tidur isolasi relatif cukup, yakni 6.611 unit dan ICU isolasi 860 unit.
Saat ini, lanjut Khofifah, tempat tidur isolasi di Jatim Occupancy Rate 49 persen, artinya persentasenya ideal dan sesuai standar Bed Occupancy Ratio menurut WHO, yakni di bawah 60 persen.
Berdasarkan laporan Ketahanan Kesehatan Dalam Menjalani Tatanan Hidup dari Kemenkes RI per 8 September 2020, Jawa Timur memiliki kapasitas tempat tidur isolasi mencapai 6.611 unit dengan 3.221 unit yang terisi.
Sedangkan, kapasitas ICU isolasi Jatim mencapai 860 unit dengan keterisian 72 unit.
"Ini semua berkat upaya Pemprov Jatim bersama Pemkab/Pemkot untuk meningkatkan jumlah tempat tidur isolasi. Dari Maret 525 unit, sekarang naik 12 kali lipat menjadi 6.611 unit," tuturnya.
Gubernur Khofifah berpesan masyarakat batasi aktivitas berisiko COVID-19
Jumat, 11 September 2020 18:54 WIB