Situbondo (ANTARA) - Ribuan orang yang tergabung dalam Ikatan Santri dan Alumni Salafiyah Syafi'iyah (IKSASS) mendatangi Polres Situbondo, Jawa Timur, Selasa, menuntut polisi segera menangkap pelaku penipuan yang mencatut nama pengasuh Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo KHR Ach Azaim Ibrahimy.
Sebelum melaksanakan istighatsah, koordinator aksi damai berorasi meminta agar kepolisian segera menangkap pelaku dugaan penipuan yang mencatut nama Kiai Azaim di sosial media.
"Kedatangan kami di sini atas panggilan hati demi membela guru kami. Kami meminta kepolisian segera menangkap pelaku penipuan," kata Sunardi, salah satu pengurus IKSASS saat orasi.
Ada tiga tuntutan yang disampaikan oleh alumni Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo ini, meminta polisi segera menangkap pelaku utama penipuan yang saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka dan masuk dalam daftar pencarian orang atau DPO.
Kedua, meminta polisi menetapkan tersangka terhadap lima pelaku lainnya yang diduga kuat terlibat dalam dugaan penipuan yang telah mencatut nama Kiai Azaim. Dan tuntutan yang ketiga meminta polisi mengusut tuntas kasus penipuan ini hingga ke akarnya.
Dari pantauan, ucapan takbir terus berkumandang, dan selain menggelar orasi, massa juga menggelar istighatsah dan Kapolres Situbondo AKBP Achmad Imam Rifai juga turut dalam kegiatan istighatsah.
Selanjutnya menggelar pertemuan terbatas, dan dalam pertemuan Kapolres Situbondo menerima sejumlah tuntutan di antaranya diminta menetapkan kelima orang yang diinterogasi sebelumnya, untuk dijadikan tersangka.
Menyikapi tuntutan itu, kapolres akhirnya memaparkan hasil penyelidikan dihadapan massa. Menyampaikan bahwa pada pemeriksaan pertama penyidik belum menemukan alat bukti yang cukup.
"Sekarang sudah cukup alat buktinya dan kami sudah menetapkan tersangka dan menerbitkan DPO inizial Z," kata AKBP Ach Imam Rifai, dihadapan ribuan massa.
Usai kapolres memberikan penjelasan, massa akhirnya membubarkan diri, dan mereka juga membersihkan sampah yang di lokasi.
Alumni Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo bereaksi karena dipicu persoalan dugaan penipuan yang dilakukan melalui akun sosial media facebook. Akun atas nama Gus Ali Mustofa menggunakan foto profil facebook dengan pengasuh Ponpes Salafiyah syafi'iyah Sukorejo KHR Ach Azaim Ibrahimy. (*)