Banyuwangi (ANTARA) - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas memaparkan program Smart Kampung di hadapan puluhan pejabat eselon II pemerintah pusat maupun daerah dalam acara seminar dalam jaringan (daring) Pelatihan Kemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II, Senin.
Seminar daring yang digelar oleh Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Hukum Administrasi Negara Lembaga Administrasi Negara (Puslatbang KHAN LAN), dengan tema "Smart Village sebagai Model Pembangunan Desa" dan dipimpin Kepala Puslatbang KHAN LAN Faizal Adriansyah, diikuti puluhan pejabat eselon II dari sejumlah instansi pemerintah pusat maupun daerah di Indonesia.
"Smart Kampung ini telah dikembangkan sejak 2016, jaringan serat optik telah tersalur di seluruh desa di Banyuwangi. Ada 14 indikator Smart Kampung yang harus dipenuhi seluruh desa, dengan memaksimalkan program Smart Kampung harapan kami setiap desa akan menjadi desa kreatif yang bisa mengembangkan potensinya masing-masing," kata Anas.
Ia menjelaskan bahwa Smart Kampung merupakan model kerja dasar desa cerdas yang mendorong pelayanan desa berbasis teknologi informasi. Saat ini seluruh desa di Banyuwangi telah teraliri serat optik dan bertransformasi menjadi Smart Kampung.
Di Banyuwangi, sebanyak 189 desa telah menjadi Smart Kampung dan telah tersambung jaringan serat optik dan bahkan semua OPD, 45 puskesmas, 25 kecamatan dan 28 kelurahan. Semuanya telah terkoneksi menggunakan media tanpa kabel dan serat optik.
Menurut Bupati Anas, di masa pandemi COVID-19 saat sekarang, Smart Kampung juga membantu daerah dalam melakukan verifikasi pendataan bansos, dan semua data penerima bantuan yang sumbernya dari desa, dimasukkan dalam sistem Smart Kampung untuk diolah sesuai klaster bantuan, baik bantuan pusat, provinsi maupun daerah.
"Data ini direkam by name by address, NIK sehingga kami jamin tidak akan ada penerima bansos ganda karena data akan otomatis tertolak jika orang yang bersangkutan sudah tercatat sebagai penerima salah satu skema bantuan," ujarnya.
Tidak hanya itu, lanjut Anas, program-program penanganan COVID-19 yang lain juga terintegrasi ke Smart Kampung, seperti rumah isolasi, pemantauan pendatang, hingga pemulihan ekonomi warga akibat pandemi.
Kepala Puslatbang KHAN LAN Faizal Adriansyah mengapresiasi program Smart Kampung Banyuwangi, karena bisa melakukan percepatan pelayanan publik di desa-desa di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu.
"Kami banyak mendengar program Smart Kampung Banyuwangi, di mana semua desa sudah menerapkan pelayanan berbasis teknologi informasi (TI), bahkan sudah banyak yang menyediakan anjungan pelayanan mandiri bagi warganya, yang tentunya memudahkan warga desa di semua sektor.
"Meski jauh dari kota, mereka tetap bisa mengurus keperluannya dengan cepat dan mudah,” kata Faizal.," ujarnya.