Surabaya (ANTARA) - Universitas Negeri Surabaya (Unesa) membuat robot multifingsi untuk membantu petugas medis mengantar makanan, mengantar alat medis, serta melakukan sterilisasi ruangan pasien COVID-19 yang diberi nama robot KECE.
"Robot ini proses pembuatannya melibatkan dosen, mahasiswa, dan alumnus dari Fakultas Teknik Unesa dan mampu mengangkut perawat dengan bobot hingga 100 kilogram," kata Rektor Unesa Prof Nur Hasan di kampus setempat, Jumat.
Nur Hasan mengatakan robot KECE pengantar makanan dan alat medis yang dibuat Unesa diharapkan menekan penyebaran virus corona yang angkanya di Kota Surabaya masih sangat tinggi.
Dengan robot KECE itu, para petugas medis tidak perlu melakukan kontak langsung dengan pasien.
Robot ini, kata Nur Hasan, sekaligus menjadi dua temuan yang menggabungkan dua temuan, yakni robot pengantar makanan dan robot strelisasi ruangan.
"Selain untuk pengantar obat dan makanan, robot ini juga berfungsi untuk sterilisasi ruangan. Jadi, kalau ruangan tersebut habis dipakai oleh pasien dan lain-lain, robot ini akan berfungsi mensterilisasi dari virus dan bakteri. Jadi, robot ini selain untuk melayani pasien, juga memperhatikan tenaga medis," katanya.
Lebih lanjut, Nur Hasan mengatakan pada robot generasi kedua terdapat monitor yang dapat berkomunikasi dengan pasien. Robot KECE juga mampu masuk sendiri ke kamar pasien untuk mengantarkan obat dan makanan.
"Jadi, robot ini juga bisa digunakan untuk komunikasi dengan pasien sehingga dari jauh dokter bisa menanyakan kondisi pasien dan pasien bisa merespons langsung pertanyaan dari dokter," ujarnya
"Ke depan, kami juga mengupayakan ada musik terapi agar para pasien bahagia. Lagu-lagu yang diputar juga lagu yang lagi ngetren," ujar Nur Hasan, menambahkan.
Meski baru diluncurkan beberapa hari lalu, banyak pihak yang telah memesan robot KECE tersebut. Namun, Nur Hasan menyatakan saat ini pemesanan maksimal hanya empat unit setiap bulannya untuk tetap menjaga kualitas robot.
"Tetapi, setelah ini robot akan kami serahkan ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Timur untuk selanjutnya diserahkan ke rumah sakit," ujarnya.