Banyuwangi (ANTARA) - Jumlah pasien terkonfirmasi positif terinfeksi COVID-19 di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pada Sabtu (13/6) bertambah tujuh orang sehingga jumlah keseluruhan pasien corona menjadi 20 orang.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Banyuwangi dr Widji Lestariono di Banyuwangi, Sabtu, mengemukakan bahwa pada hari ini Banyuwangi menerima hasil 16 tes usap, dengan rincian tujuh sampel positif corona dan sembilan lainnya negatif.
"Dengan hasil swab test tersebut, secara kumulatif kasus positif COVID-19 di Banyuwangi tercatat 20 orang pasien," kata Rio, panggilan akrab Widji Lestariono.
Ia menyebutkan empat dari tujuh orang pasien positif corona tambahan itu merupakan anak buah kapal motor penumpang yang beroperasi di Selat Bali dan tiga orang karyawan.
Empat orang ABK yang positif corona itu bekerja di satu kapal penumpang yang sama dan mereka ada yang berasal dari Kecamatan Banyuwangi, Wongsorejo, dan Kalipuro.
"Sedangkan tiga pasien corona tambahan lainnya merupakan karyawati PT Pupuk Kaltim yang tercatat sebagai warga Kecamatan Kota sebagai pasien 18, karyawan swasta asal Kecamatan Srono sebagai pasien 19, dan pasien nomor 20 adalah karyawan Akademi Penerbangan Indonesia dengan identitas asal Tangerang yang selama di Banyuwangi tinggal di Sukowidi Ketapang," paparnya.
Rio menjelaskan enam orang pasien yang hari ini positif corona merupakan hasil dari pelaksanaan tes cepat massal yang digelar Pelindo III di Banyuwangi pada 2-5 Juni 2020.
Tes cepat gratis tersebut diikuti 3.000 warga Banyuwangi, termasuk ABK, nelayan dan peserta umum yang akan berangkat ke Bali.
"Pada saat hari ketiga pelaksanaan yang diikuti sekitar 2.300 orang, saat itu ditemukan lima orang yang hasilnya reaktif. Hari berikutnya juga ditemukan warga yang reaktif, dan setelah dilakukan tes usap hasilnya hari ini dinyatakan enam orang yang pernah mengikuti tes cepat Pelindo dinyatakan positif," tuturnya.
Namun demikian, lanjut Rio, ketujuh orang pasien corona tambahan itu kondisi umumnya secara klinis bisa dikatakan baik. Sehingga mereka dapat dikatakan sebagai orang tanpa gejala (OTG).
"Sudah ada yang dirawat di rumah sakit. Sementara yang masih menjalani isolasi mandiri di rumah, akan segera kami isolasi di rumah sakit untuk dirawat lebih lanjut dan segera dites usap untuk melihat perkembangannya," ujarnya.
Semakin banyaknya jumlah orang yang tertular COVID-19, Dokter Rio mengimbau masuarakat masyarakat dalam agar menjalankan instruksi pemerintah dengan menjalankan jaga jarak fisik serta berperilaku hidup bersih dan sehat.
"Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat dan dalam kehidupan sehari-hari meliputi cuci tangan pakai sabun, etika batuk yang benar, makan yang bergizi dan selalu menggunakan masker, jauhi kerumunan bila tidak penting sekali, sementara jangan berpergian luar kota. Itu kuncinya," ucapnya.
Situbondo tambah dua kasus
Sementara itu, di Kabupaten Situbondo jumlah pasien positif corona pada Sabtu (1/6) juga bertambah dua orang sehingga jumlah keseluruhan pasien positif corona di Situbondo menjadi 77 orang.
Dua orang pasien corona tambahan itu masing-masing laki-laki inisial FF (29) warga Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, dan perempuan (25) warga Desa Curah Jeru, Kecamatan Panji.
Kedua pasien COVID-19 tersebut merupakan tenaga medis di Rumah Sakit Elizabeth Situbondo, dan saat ini yang bersangkutan saat ini dirawat di rumah sakit setempat. (*)