Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, lebih mengintensifkan sosialisasi bahaya penyebaran virus corona atau COVID-19 di pasar-pasar tradisional, mengingat jumlah pasien terkonfirmasi positif di daerah setempat sudah mencapai 182 orang.
"Dalam upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19, Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kediri bersama dengan muspika dan petugas pasar melakukan kegiatan screening dan imbauan tentang wajib memakai masker, jaga jarak, dan selalu rajin cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kediri Krisna Setiawan di Kediri, Kamis (11/6).
Ia mengungkapkan kegiatan tersebut digelar selama tiga hari mulai 10 hingga 12 Juni 2020. Kegiatan sosiaoisasi serentak dilaksanakan di 13 pasar yang dikelola Pemkab Kediri dengan mengacu pada protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
Kegiatan screening dan imbauan tersebut dikhususkan bagi pedagang maupun pembeli yang berkunjung di pasar-pasar tersebut.
Untuk pembeli yang tidak memakai masker, mereka disuruh pulang dan mengambil masker atau membeli masker terlebih dahulu di toko terdekat. Begitu juga bagi penjual yang tidak memakai masker, dilarang untuk berjualan.
Kepala Seksi Operasi dan Pengendalian Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Kediri Toni Subiyanto mengatakan untuk pasar tradisional atau milik desa yang buka pukul 08.00 WIB hingga siang juga diberikan sosialisasi oleh tim patroli pagi.
"Jadi, setiap pagi pukul 08.30 WIB, Satpol PP terbagi menjadi dua tim menyisir secara bergantian pada 26 kecamatan di Kabupaten Kediri, terutama di tempat keramaian, termasuk pasar, warung, eks lokalisasi, dan lain-lain," kata Toni Subiyanto.
Selain ke pasar, Satpol PP Kabupaten Kediri juga melaksanakan pengamanan di kawasan Simpang Lima Gumul (SLG) Kabupaten Kediri, melakukan patroli keliling dan memberikan imbauan agar warga di area SLG memakai masker serta menerapkan physical distancing.
Sementara itu, jumlah kasus COVID-19 di Kabupaten Kediri terus bertambah. Pada Kamis (11/6) bertambah empat kasus yang sudah terkonfirmasi positif COVID-19, yakni dua pasien dari Klaster Araya Tulungagung yang merupakan warga Desa Jambean, Kecamatan Kras, satu Klaster Surabaya yang merupakan warga Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, dan satu Klaster Desa Gampeng, yang merupakan warga Desa Gampeng, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri. Mereka semua masih melakukan isolasi mandiri.
Sementara itu, enam pasien yang sebelumnya terkonfirmasi positif COVID-19 telah dinyatakan sembuh, yaitu satu pasien Klaster Surabaya dan lima pasien dari klaster baru.
Dengan itu, saat ini terdapat 182 kasus positif COVID-19 di Kabupaten Kediri, dengan rincian 154 orang dirawat, 18 orang sembuh dan 10 orang meninggal. Jumlah orang tanpa gejala (OTG) 1.798, orang dalam pemantauan (ODP) 1.051, dan pasien dalam pengawasan (PDP) 200.
Pemkab Kediri intensifkan sosialisasi bahaya COVID-19 di pasar tradisional
Jumat, 12 Juni 2020 0:53 WIB