Surabaya (ANTARA) - Polda Jawa Timur mengidentifikasi penyebab kepadatan lalu lintas pada hari pertama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo, Selasa, terutama yang terjadi di perbatasan Surabaya dan Sidoarjo, yakni di titik pemeriksaan Bundaran Waru.
Direktur Lalu Lintas Polda Jatim Kombes Pol Budi Indra Dermawan menyatakan, pihaknya telah memetakan penyebab penumpukan kendaraan dan menilai antrean yang terjadi cukup wajar.
"Volume kendaraan yang masuk ke Kota Surabaya dari arah Sidoarjo memang ramai setiap jam berangkat kerja. Jadi, (Bundaran) Waru padat karena ada pekerja yang bekerja di Surabaya," ujarnya.
Baca juga: Polda Jatim evaluasi PSBB hari pertama di Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo
Meski begitu, Kombes Budi mengatakan kepadatan tersebut tidak berlangsung lama.
Ia meminta anggotanya agar mengedepankan imbauan kepada masyarakat selama tiga hari pemberlakuan PSBB ini. Pengendara diminta memakai alat pelindung diri berupa masket dan sarung tangan agar terjaga dari penularan COVID-19.
"Kami sampaikan ke masyarakat untuk melaksanakan sesuai dengan ketentuan menggunakan masker dan sarung tangan," katanya.
Baca juga: Kemacetan terjadi di Bunderan Waru Surabaya saat hari pertama PSBB
Lebih lanjut, pembatasan kapasitas kendaraan juga terus digaungkan oleh aparat keamanan kepada masyarakat.Bagi pengendara sepeda motor diminta tidak berboncengan, sedangkan pengemudi mobil diimbau berisi dua orang.
Kombes Budi juga menyarankan agar pekerja membawa surat keterangan dari perusahaannya.
"Selain itu, roda dua hanya boleh mengangkut satu penumpang, kecuali satu rumah. Kendaraan di luar plat L atau W tidak boleh memasuki Surabaya tanpa ada surat keterangan dari instansi mereka kerja," ujarnya.
Polda Jatim identifikasi penyebab kepadatan lalu lintas pada hari pertama PSBB
Selasa, 28 April 2020 14:38 WIB
Jadi Waru padat karena ada pekerja yang bekerja di Surabaya