N'djamena (ANTARA) - Sebanyak 1.000 kombatan Boko Haram serta 52 anggota pasukan militer nasional tewas dalam pertempuran selama operasi militer 10 hari, demikian diungkapkan tentara nasional Chad pada Kamis (9/4).
Tentara nasional Chad meluncurkan operasi militer pada 31 Maret setelah Boko Haram membunuh hampir 100 orang anggota pasukan nasional dalam sebuah serangan beberapa hari sebelumnya. Kedua pasukan telah bertempur selama bertahun-tahun di wilayah Danau Chad.
"Pasukan kami telah menduduki dua pulau yang menjadi basis Boko Haram, mereka juga diterjunkan di wilayah pinggiran danau Chad dekat Niger dan Nigeria. Mereka akan tetap bertahan pada posisi itu sampai pasukan negara-negara itu tiba," kata juru bicara Azem Bermadoua dalam sebuah pernyataan.
Dia menyebut operasi militer itu kini telah selesai dan 196 anggota pasukan Chad mengalami luka-luka.
Posisi lokasi tempur yang jauh membuat pihak lain sulit untuk memverifikasi secara langsung jumlah kematian anggota tentara maupun dampaknya terhadap masyarakat sipil sekitar.
Pemberontakan Boko Haram sendiri awalnya muncul di Nigeria pada 2009, kemudian menyebar ke wilayah sekitar dan kini telah membunuh lebih dari 30.000 orang serta membuat sekitar dua juta penduduk harus mengungsi dari rumah mereka.
Angkatan bersenjata Chad menjadi salah satu pasukan yang paling dihormati di kawasan tersebut karena reputasi mereka dalam melawan Boko Haram, dengan kemampuan yang juga terasah dalam kampanye perlawanan terhadap kelompok Al Qaida di wilayah gurun, bagian utara Mali.
Sumber: Reuters