Banyuwangi (ANTARA) - Fokus utama pembangunan di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pada 2021 adalah pada peningkatan kualitas sumberdaya manusia (SDM), guna mencetak generasi unggul masa depan.
Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, tidak hanya meningkatkan dan memperluas akses masyarakat pada sektor pendidikan dan kesehatan, tapi semua pemangku kepentingan agar mulai memperhatikan pengembangan SDM berkualitas sejak dini.
"Intinya, people centered development. Dimulai dengan program peningkatan gizi ibu hamil, data ibu hamil dan kondisinya harus terurai secara detail, kemudian ada intervensi yang jelas dan terukur untuk menekan terjadinya akibat fatal khususnya pada ibu hamil risiko tinggi," kata Bupati Anas, dalam sambutannya pada Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Banyuwangi, Rabu.
Menurut Anas, selain memberi perhatian kepada ibu hamil, tumbuh kembang anak usia (golden age) 0-5 tahun juga wajib dipantau lewat posyandu,d an penguatan posyandu harus dilakukan karena menjadi instrumen kesehatan yang paling dekat dengan warga.
"Ini kita lakukan agar tidak lagi ditemukan anak stunting di Banyuwangi. Perkuat posyandu dengan memfasilitasi makanan bergizi dan asupan lainnya yang mampu menstimulus pertumbuhan anak dan balita. Akses kesehatan warga secara umum juga diperluas dengan mempromosikan gaya hidup sehat yang dimotori puskesmas," tuturnya.
Sedangkan di sektor pendidikan, kata Anas, meminta agar sektor nonformal mendapatkan perhatian lebih selain sektor formal, salah satunya memperbanyak program pendidikan keterampilan yang jelas dan terukur bagi anak-anak muda lulusan pesantren, program kejar paket hingga lulusan SMA dan SMK.
"Ini sebagai cara untuk mengatasi problem tantangan ekonomi global yang terjadi saat ini, di mana mekanisme industri terjadi yang mengakibatkan terbatasnya jumlah lapangan kerja. Maka life skill sebagai bekal hidup mandiri harus kita berikan pada anak-anak muda," ucapnya.
Bupati Anas memastikan sejumlah program seperti pemberian uang saku dan bantuan transportasi bagi pelajar kurang mampu tetap dijalankan, dan beasiswa kuliah Banyuwangi Cerdas juga bakal ditingkatkan jumlahnya.
Azwar Anas pun berharap, dengan berbagai intervensi program kesehatan sejak dini dan program pendidikan, akan membuat indeks pembangunan manusia (IPM) Banyuwangi terus meningkat. Pada 2019, IPM Banyuwangi berhasil naik menjadi 70,60 dan menjadi satu-satunya.
"Meningkatnya IPM, ternyata seiring dengan publikasi Kementerian Pendidikan, di mana anggaran pendidikan Banyuwangi dalam APBD di tahun yang sama, paling tinggi di antara daerah lainnya di Jawa Timur. Tren positif ini Ini akan terus kami lanjutkan," katanya.
Selain memastikan program peningkatan kualitas SDM, kata Anas, pada tahun depan program pengentasan kemiskinan juga tetap dijalankan oleh daerah.
"Program-program pengentasan kemiskinan dengan kolaborasi berbagai pihak seperti Baznaz instansi swasta maupun vertikal diharapkan bisa semakin diperkuat, agar masalah kemiskinan daerah bisa cepat tertangani," ujarnya.
Sementara program pembangunan lainnya seperti pelayanan publik, pertanian hingga infrastruktur, menurut Anas, juga akan menjadi bagian program yang dijalankan oleh daerah. Untuk program infrastruktur, lanjut dia, akan difokuskan untuk memperlebar dan memperbaiki jalan kabupaten yang merupakan usulan dari desa dan kecamatan.
"Panjang jalan daerah mencapai 3.300 km atau hampir mencakup 5-6 kabupaten, untuk itu perbaikan jalan dan pelebaran tetap akan kami lakukan untuk ruas-ruas yang penting dan prioritas sebagai akses ekonomi, pertanian maupun pariwisata," paparnya. (*)
Pembangunan Banyuwangi 2021 fokus tingkatkan kualitas SDM
Rabu, 11 Maret 2020 19:10 WIB