Kediri (ANTARA) - Tim Penggerak PKK Kota Kediri mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, menyusul keberhasilan Kelurahan Pojok, Kota Kediri meraih terbaik pertama pelaksana 10 Program Pokok PKK tingkat Jatim.
"Kami senang dengan penghargaan ini. Kelurahan Pojok telah berhasil meraih terbaik pertama dalam pelaksana 10 Program Pokok PKK tingkat Provinsi Jawa Timur," kata Ketua Tim Penggerak PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar di Kediri, Selasa.
Penghargaan tersebut diberikan secara langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kepada Ketua Tim Penggerak PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar. Penghargaan itu diserahkan bertepatan dengan puncak acara Hari Kesatuan Gerak PKK di Kantor Gubernur Jawa Timur, Senin (9/3).
Pada kesempatan itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta PKK se-Jawa Timur untuk merevitalisasi gerakan menanam tanaman obat keluarga (toga). Gubernur Khofifah ingin agar gerakan menanam toga diviralkan dan dilakukan secara masif.
"Di Hari Kesatuan Gerak PKK yang ke-48, kita berharap akan ada revitalisasi terutama gerakan yang dulu pernah sangat masif dilakukan yaitu gerakan menanam toga," kata dia.
Gubernur Khofifah juga mengatakan toga mudah tumbuh ketika ditanam di lahan-lahan di sekitar pemukiman warga. Tanaman bisa tumbuh di taman desa, di sisa lahan RT/RW atau desa hingga pekarangan rumah.
Tanaman toga juga bisa dijadikan pertolongan pertama bagi keluargai saat-saat dibutuhkan. Jenis toga yang bisa ditanam masyarakat juga beragam, antara lain jahe, kunyit, temulawak, daun sirih, dan lidah buaya. Tanaman itu bisa memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.
"Menggalakkan lagi menanam toga bukan karena sekarang sedang wabah corona, tapi tanaman toga itu sudah dibuktikan bahwa tanaman ini menyehatkan. Coba, empon-empon yang menjadi hits karena COVID-19, itu kan produk toga, mudah sekali itu tumbuhnya," kata Khofifah yang juga mantan Menteri Menteri Sosial dan juga Menteri Pemberdayaan Perempuan itu.
Pesan kedua yang juga ditekankan oleh Gubernur Khofifah kepada para Ketua TP PKK se-Jawa Timur, yakni terkait dengan masalah penanganan kekerdilan karena hal tersebut masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diatasi di Jawa Timur. Penanganannya tidak bisa terbatas pada ibu hamil dan balita saja.
Lebih dari itu, katanya, edukasi tentang kekerdilan juga harus dilakukan sejak masa remaja. Mereka bisa mendapatkan edukasi yang komprehensif tentang kesehatan organ reproduksi, sehingga ke depan diharapkan PKK lebih mengambil peran dalam pencegahan kekerdilan.
"Kekuatan posyandu itu luar biasa. Kalau posyandu terus bersinergi dengan bidan desa atau perawat desa atau desa yang masih ada poskesdes maka kami harapkan mereka akan bisa masif melakukan edukasi tentang penanganan 'stunting' (kekerdilan)," kata Gubernur Khofifah.