Tulungagung (ANTARA) - PT Pos Indonesia Cabang Tulungagung, Jawa Timur, mulai mengantisipasi dampak banjir di Jakarta terhadap ketepatan waktu pengiriman paket-paket pos tujuan wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi).
"Dampak langsung saat ini belum ada. Tapi kami sudah menginformasikan kepada pelanggan yang berkirim surat atau paket tujuan Jabodetabek bahwa ada kemungkinan (barang/paket pos) mengalami keterlambatan sebagai dampak banjir," kata Kepala PT Pos Indonesia cabang Kabupaten Tulungagung Yanuar Pribadi Utama di Tulungagung, Rabu.
Jika banjir benar-benar berdampak, dia juga tidak bisa memastikan berapa lama paket pos bisa sampai alamat tujuan.
Kondisi bencana menurutnya tidak bisa diprediksi. Seberapa parah banjir dan berapa lama air merendam rumah dan jalanan ke alamat tujuan paket pos, biasanya tidak bisa diprediksi.
"Bisa saja terlambat cuma 1-2 hari, tapi juga mungkin bisa lebih lama lagi. Ini kondisinya masuk kategori 'force majour', tidak bisa ditebak. Bergantung faktor alam," katanya.
Untuk tujuan Jabodetabek, dari Tulungagung, lama pengiriman paket pos untuk produk kilat khusus normalnya memakan waktu 4-5 hari.
Sedangkan untuk produk pos express hanya 1-2 hari. Namun dengan banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Jakarta, sangat mungkin proses pengiriman paket pos hingga alamat tujuan terkendala.
"Kalau informasi dari PT Pos Indonesia pusat, sejauh ini belum ada dampak langsung. Kantor-kantor kami di sana juga tidak ada info yang tergenang, sejauh ini aman. Tapi kami lihat nanti kondisi perkembangannya nanti seperti apa, termasuk proses pengiriman ke alamat tujuan," katanya.
Kata Yanuar Pribadi, rata-rata paket pos untuk tujuan Jakarta/Jabodetabek sekitar 100-an paket. Jumlah itu sejauh ini belum ada penurunan.
Selain paketan umum, pengiriman paket tujuan Jakarta didominasi barang hasil perdagangan daring (online). Jasa layanan paket pos untuk tujuan Jakarta juga tetap disediakan seperti biasanya.
Pos Indonesia Tulungagung mulai antisipasi dampak banjir Jakarta
Rabu, 26 Februari 2020 19:04 WIB