Jember (ANTARA) - Bencana banjir dan tanah longsor terjadi di sembilan titik yang tersebar di enam kecamatan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, akibat hujan deras yang mengguyur wilayah setempat sejak Jumat sore hingga malam hari.
Bahkan, ketinggian air di sejumlah dam dan Sungai Jompo juga mengalami kenaikan yang signifikan.
"Hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah di Jember menyebabkan sejumlah titik yang tersebar di enam kecamatan tergenang banjir dan longsor, bahkan satu titik di Kelurahan Baratan, Kecamatan Arjasa, juga diterjang angin kencang," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Heru Widagdo di Jember, Jumat malam.
Menurut dia, ada empat titik lokasi longsor yang tersebar di lingkungan Mojan, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Patrang, terdapat dua rumah rusak sedang. Kemudian ada dua desa di Kecamatan Arjasa, yakni Desa Kemuninglor dan Desa Darsono terdapat empat rumah terancam rusak akibat material longsor.
"Bencana longsor juga menerjang kawasan Perumahan Villa Tegal Besar di lingkungan Kedung Pereng, Kelurahan Tegal Besar, Kecamatan Kaliwates, yang menyebabkan tembok pembatas perumahan roboh sepanjang 20 meter, tinggi 2 meter yang mengakibatkan 10 rumah terancam rusak," tuturnya.
Selain itu, ada lima titik lokasi banjir yang tersebar di lima kecamatan yakni di kawasan Perumahan Bumi Mangli, Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates, kemudian banjir juga menggenangi Jalan Raya Jember-Lumajang dengan ketinggian 50 cm di Desa Klatakan, Kecamatan Tanggul, sehingga mengganggu arus lalu lintas dari Jember menuju Surabaya maupun sebaliknya.
Banjir juga menggenangi Desa Rambigundam di Kecamatan Rambipuji dan Desa Yosorati di Kecamatan Sumberbaru, memaksa petugas menutup akses jalan di Desa Yosorati dengan mengalihkan akses jalan alternatif, agar masyarakat tidak terjebak banjir.
"Hujan yang cukup deras beberapa jam juga menyebabkan permukiman penduduk di Kelurahan Jember Lor atau tepatnya di belakang Rumah Sakit Paru di Kecamatan Patrang tergenang banjir," katanya.
Ia mengatakan, sebanyak 20 personel BPBD dan relawan dikerahkan untuk melakukan pendataan sekaligus penanganan bencana banjir, longsor, dan angin kencang yang menyebabkan pohon tumbang.
"Banyaknya jumlah kejadian yang terjadi dalam waktu bersamaan tidak sebanding dengan jumlah personil dan alat yang dimiliki oleh BPBD Jember. Hal itu yang menjadi kendala penanganan tidak bisa cepat," ujarnya.
Hingga pukul 23.00 WIB, hujan masih mengguyur sejumlah wilayah di Kabupaten Jember, sehingga personel BPBD Jember terus memantau ketinggian air di sejumlah dam dan melakukan penanganan di sejumlah titik.
Banjir dan longsor melanda enam kecamatan di Jember
Sabtu, 22 Februari 2020 0:35 WIB