Surabaya (ANTARA) - Aplikasi serba bisa Grab memperluas jaringan cloud kitchen di Surabaya, dalam upaya mendorong pertumbuhan bisnis usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melalui layanan baru GrabKitchen.
Peluncuran layanan baru GrabKitchen di Surabaya, Rabu, dihadiri puluhan mitra bisnis dan pemilik usaha kuliner. Tidak tanggung-tanggung, sebanyak lima titik GrabKitchen di Surabaya, yakni Kertajaya, Kedungsari, Darmo Permai, Tenggilis, dan Pasar Atom akan memudahkan pengguna aplikasi memesan beragam kuliner dari mitra GrabFood.
"Dengan layanan baru ini, pengguna aplikasi bisa memesan makanan dan minuman di lebih dari satu mitra GrabFood," kata Head of Maraketing GrabFood Grab Indonesia Hadi Surya Koe, saat peluncuran GrabKitchen.
Sebelum di Surabaya, lanjut Hadi, layanan yang telah diperkenalkan sejak 2018 ini sudah lebih dulu dioperasikan di Jabodetabek, Bandung, Bali, dan Medan. "Secara keseluruhan ada lebih dari 40 GrabKitchen yang telah beroperasi," tambahnya.
Hadi menambahkan, GrabFood menjadi platform pesan-antar nomor satu yang paling sering digunakan di Indonesia, dengan pertumbuhan GMV (gross merchandise value) mencapai 4,8 kali, jumlah pengguna aktif naik 2,1 kali, dan mitra merchant tumbuh 1,9 kali selama 2019.
"Kami berharap kehadiran GrabKitchen dapat menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi di Surabaya, terutama bisnis UMKM di bidang kuliner dan membuka lapangan kerja baru," jelas Hadi Surya.
Ia mengemukakan, hasil riset Center for Strategic and International Study (CSIS) dan Tenggara Strategic mencatat pada 2018, Grab berkontribusi sebesar Rp8,9 triliun untuk perekonomian Kota Surabaya, dengan kontribusi terbesar dari mitra GrabFood mencapai Rp4,2 triliun.
Sementara itu, Ehsan, pemilih Depot Ayam Bakar Taliwang Sasak Tulen, mengaku omzet penjualannya melonjak hingga 200 persen setelah bergabung sebagai mitra GrabFood.
"Layanan baru yang diluncurkan Grab membuat kami bisa lebih fokus melayani konsumen, sehingga peluang untuk sukses juga lebih besar," ujar Ehsan. (*)