Surabaya (ANTARA) - Direktur Utama Perum Jasa Tirta (PJT) I Raymond Valiant Ruritan menyatakan pihaknya siap membangun proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung di tiga waduk atau bendungan.
"Untuk PLTS terapung yang dicoba di Wonogiri, Sutami dan Selorejo. Di Wonogiri kapasitas 200 Megawatt (MW), Sutami dan Selorejo masing-masing 150 MW. Tahun ini mulai dikerjakan dan bisa selesai tahun 2021 atau maksimal 2022," Raymond di Surabaya, Senin.
Ryamond menjelaskan, pada proses pengadaan pihaknya akan melibatkan PT PLN yang mengambil atau mendistribusikan listrik. Sedangkan untuk harga listrik yang akan dijual, dia belum bisa menentukan nilai tepatnya.
"Ada HPP (harga pokok penjualan) yang harus disepakati, angka masih tunggu (penetapan, red)," katanya.
Raymond memperkirakan investasi pembangunan PLTS terapung ini mencapai Rp1,8 sampai Rp2,5 triliun.
"Investasi itu untuk membangun PLTS terapung dengan kapasitas 200 MW. Kita tidak jalan sendiri dan sudah gandeng investor dari Uni Emirat Arab," kata Raymond.
Dengan adanya PLTS terapung itu, Raymond berharap dapat menjaga ketahanan energi. Pasalnya sejauh ini sebagian besar produksi listrik masih bahan bakar fosil.
"Kami berupaya dengan memanfaatkan bahan bakar yang terbarukan dan ramah lingkungan. Tidak hanya PLTA (tenaga air) yang selama ini dilakukan tapi juga PLTS yang potensinya cukup besar," ujarnya.(*)