Banyuwangi (ANTARA) - Pengembangan Pelabuhan Ketapang di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menjadi destinasi wisata baru yang ikonik di penyeberangan Banyuwangi-Bali itu akan dibangun dan dipermak mulai April tahun 2020.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas merespons positif pengembangan Pelabuhan Ketapang, karena hal itu sesuai program Pemkab Banyuwangi bahwa setiap tempat merupakan destinasi dan setiap program adalah atraksi.
"Tadi, kami menitipkan peradaban dan kebudayaan lokal dalam derap pembangunan ekonomi yang cukup pesat melalui arsitektur khas kebudayaan lokal," kata Bupati Azwar Anas saat membahas rencana pengembangan Pelabuhan Ketapang bersama Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspitadewi di Banyuwangi, Kamis.
Selain pengembangan pelabuhan menjadi destinasi wisata yang ikonik, lanjutnya, kuliner-kuliner lokal kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu juga bisa diangkat di destinasi Pelabuhan Ketapang tersebut untuk semakin menggerakkan ekonomi masyarakat.
Sementara itu, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspitadewi mengatakan pengembangan Pelabuhan Ketapang sebagai destinasi wisata baru di Banyuwangi merupakan komitmen ASDP untuk ikut memajukan pariwisata daerah.
"Saat ini sudah masuk pada tahapan studi kelayakan dan target kami pembangunan dilakukan mulai April 2020," ujarnya.
Melihat keseriusan Banyuwangi yang telah berbenah menjadi daerah dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat, kata Ira, ASDP tak ingin melewatkan kesempatan itu dan mengubah posisi penyeberangan dari sekadar tempat transit menjadi destinasi wisata.
"Jadi, kami ingin konsepnya dibalik, bukan lagi penyeberangan menjadi tempat transit untuk ngopi atau makan saja, tapi Pelabuhan Ketapang sebagai destinasi wisata yang bisa melayani penyeberangan," tuturnya.
Kata dia, pada proses pengembangan tersebut bakal dilakukan penambahan infrastruktur penunjang seperti kafe dan restoran dengan arsitektur lokal yang unik, serta pembuatan lanskap yang menarik bagi wisatawan.
"Kami melibatkan arsitek Gregorius Supie yang telah tersohor. Bangunannya nanti mengadopsi kekhasan kebudayaan lokal," ucapnya.
Sementara dari sisi pelayanan, menurut ia, juga bakal dibuat semakin nyaman dengan dilakukan digitalisasi seperti automatic ticketing. "Pelabuhan Ketapang akan menjadi lebih moderen dan sekaligus menjadi destinasi wisata ikonik," kata Ira.
Ia menambahkan, pengembangan Pelabuhan Ketapang itu untuk menyambut lonjakan wisatawan yang bakal terjadi setelah Tol Trans Jawa rampung hingga Banyuwangi.
"Pelabuhan Ketapang akan menjadi wajah baru Banyuwangi yang memesona sebagai pintu gerbang Pulau Jawa dari kawasan timur Indonesia," paparnya.