Surabaya (ANTARA) - Produsen alat tulis Faber Castell berusaha memerangi kecenderungan anak Indonesia pada gawai dengan menyosialisasikan kegiatan menggambar, dengan gencar mengobarkan semangat #Art4All atau seni untuk semua orang.
Presiden Direktur PT Faber-Castell Internasional Indonesia, Yandraman Halim di Surabaya, Selasa mengatakan, kegiatan itu telah terselenggara di 105 kota, dengan total ratusan ribu peserta yang ikut menggambar bersama.
Selain itu, kata dia, Faber-Castell akan melakukan pelatihan menggambar untuk guru dan orang tua.
"Kepada guru maupun ke orang tua, kami sampaikan saat menggambar jangan yang sifatnya dogmatik. Misalnya, gajah diwarna abu-abu. Padahal diwarnai merah juga tidak apa-apa. Anak kan punya imajinasi. Kita bikin pelatihan di mana anak dilatih berbeda," tuturnya.
Ia berharap, dengan gerakan tersebut mampu mengurangi kecendrungan anak Indonesia pada gawai yang kini kian marak.
Halim mengatakan, di Surabaya Faber-Castell juga telah membangun gedung yang dilengkapi dengan ruang galeri untuk memberikan pentas terutama bagi seniman muda atau pemula untuk bisa menampilkan hasil kreativitas mereka.
"Kami siapkan studio belajar menggambar melukis atau tempat seni, dan tempat menuangkan dan melepaskan stres, sehat dan bermanfaat. Dan kami juga bertujuan mencari seniman muda," katanya.
Gedung Faber Castell di Surabaya, kata dia, juga untuk mempercepat proses bisnis dan distribusi dalam melayani pasar Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara, sekaligus menunjukkan keseriusan produsen alat tulis ini untuk memperluas pemasarannya di pasar nasional.
"Gedung baru Faber-Castell ini merupakan bagian dari komitmen Faber-Castell untuk terus berkembang, khususnya di wilayah Jawa Timur. Keberadaan gedung di Surabaya ini melengkapi dan memperkuat jaringan bisnis Faber-Castell di seluruh Indonesia yang kini sudah ada di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Makasar dan Samarinda," kata Halim. (*)
Perangi kecanduan anak pada gawai dengan cara menggambar
Rabu, 23 Oktober 2019 5:55 WIB
dengan gerakan tersebut mampu mengurangi kecendrungan anak Indonesia pada gawai yang kini kian marak