Madiun (ANTARA) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kantor Cabang Madiun terus meningkatkan jumlah kepesertaan dari sektor bukan penerima upah (BPU), salah satunya dengan membuka gerai pameran di sejumlah mal yang ada di Kota Madiun, Jawa Timur.
"Kegiatan ini untuk menjaring kepesertaan BPU. Namun tidak menutup kemungkinan juga pekerja upah dari tempat usaha yang menyewa di mal ini," kata Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Madiun Tito Hartono saat meninjau gerai pameran BPJS Ketenagakerjaan di Plaza Lawu Kota Madiun, Selasa.
Menurut dia, berdasarkan validasi data yang ada, diketahui bahwa sebagian besar para pekerja dari sektor usaha skala mikro masih belum terdaftar masuk dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.
"Untuk itu, kami perlu melakukan sosialisasi dan edukasi secara langsung ke calon peserta dengan mendatangi lokasi guna memberikan pengenalan akan BPJS Ketenagakerjaan," katanya.
Adapun gerai pameran yang dibuka di Plaza Lawu Madiun akan berlangung selama tiga hari, mulai Selasa (22/10) hingga Kamis (24/10).
"Setelah ini, sasaran kami adalah BPU di kawasan pertokoan Sun City dan sejumlah pasar-pasar tradisional di Kota Madiun. Selain itu juga dalam kegiatan 'car free day' ataupun 'sunday market' pada hari Minggu untuk mengedukasi tentang program BPJS Ketenagakerjaan," kata dia.
Untuk program yang dapat diikuti oleh para peserta BPU adalah Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM). Dengan nilai iuran yang dibayarkan yaitu Rp16.800 per bulan.
Selain itu, terdapat juga program tambahan, yaitu Jaminan Hari Tua (JHT). Para peserta hanya cukup menambah iuran Rp20.000, maka akan mendapatkan manfaat berupa uang tunai yang besarnya merupakan nilai akumulasi iuran ditambah hasil pengembangannya. Hasil pengembangan JHT paling sedikit sebesar rata-rata bunga deposito "counter rate" bank pemerintah.
"Untuk mengikuti tiga program, yakni JKK, JKM, dan JHT, total iuran yang dibayarkan mencapai Rp36.800 setiap bulannya," katanya.
Ia menambahkan kegiatan serupa akan terus dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan Madiun secara berkelanjutan. Hal itu agar jaminan sosial ketenagakerjaan dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat pekerja.
Dengan demikian, harapannya, semakin banyak masyarakat yang mengenal BPJS Ketenagakerjaan khususnya masyarakat pekerja di sektor informal (BPU).
Saat ini tercatat jumlah kepesertaan aktif BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Madiun dari sektor penerima upah hingga 21 Oktober 2019 di wilayah Madiun dan Magetan telah mencapai 2.710 perusahaan dengan total pekerja 48.277 orang.
Sedangkan dari sektor bukan penerima upah mencapai 3.128 orang. Sementara peserta BPU di seluruh wilayah kerja BPJS Ketenagakerjaan Madiun mencapai 10.000 orang, demikian Tito Hartanto.