Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut peringatan Hari Santri Nasional 2019 sebagai wujud dari dedikasi untuk perdamaian dunia.
"Pada Hari Santri pesan-pesan yang ditunjukkan adalah untuk membangun kedamaian di seluruh dunia. Sehingga harus terus tetap dikumandangkan di acara apa pun dan kapan pun," kata Khofifah usai menjadi inspektur upacara peringatan Hari Santri Nasional 2019 di Mapolda Jatim, di Surabaya, Selasa.
Khofifah mengatakan, peran pesantren di dalam naskah sambutan amanat Menteri Agama ini bisa dijadikan sebagai laboratorium perdamaian.
"Berangkat dari heterogenitas yang menjadi bagian dari Indonesia dan keberagaman ini, saya mengajak seluruh santri untuk membangun dengan suasana saling menghormati, saling menghargai dan kita bangun harmoni," ujarnya.
Dia juga mengajak seluruh pesantren dan santri serta para kiai unuk menghadirkan Islam Rahmatan Lil Alamin dan menjadikan Islam penuh damai.
Juga menjadikan Islam penuh kasih yang bisa mengayomi melindungi dan berseiring dengan seluruh keberagaman yang hidup, sehingga akan menjadi referensi dunia.
"Saya berharap bahwa hari santri kali ini yang ingin membangun pesan perdamaian untuk dunia. Resonansinya bisa kita jaga dan mudah-mudahan dunia akan melihat Indonesia menjadi salah satu bagian referensi tentang bagaimana keberagaman bisa berseiring dalam kehidupan yang harmonis," ujar Khofifah.
Pada kesempatan itu, Khofifah berpesan kepada pesantren-pesantren di Jatim dan di seluruh Indonesia untuk memberikan hadiah kepada warga bangsa berupa Shalat Istisqa di berbagai tempat.
"Sehingga kekeringan dari kemarau yang cukup panjang ini, kita mohon munajat kepada Allah mudah-mudahan segera diturunkan hujan yang memberikan berkah," ucap Khofifah.
Sementara itu Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan berterima kasih kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa karena telah mengizinkan peringatan Hari Santri digelar di Mapolda sehingga dapat dirayakan anggota Polri dan TNI.
Pihaknya juga mengucapkan terima kasih atas doa dari para santri se-Jawa Timur, sehingga pelaksanaan pesta demokrasi di Jatim bisa berjalan aman dan kondusif.
"Ahamdulillah, pelaksanaan pesta demokrasi sampai dengan dilantiknya Presiden dan Wakil Presiden untuk wilayah Jatim dan wilayah Indonesia aman dan kondusif. Kami berpesan khususnya para santri untuk memiliki wawasan kebangsaan dan keagamaan setrta wawasan pembangunan supaya menjadi SDM yang unggul dan untuk Indonesia maju," kata dia. (*)