Malang (ANTARA) - Perum Bulog Subdivre Malang memastikan stok kebutuhan beras kualitas medium untuk masyarakat khususnya di wilayah Malang Raya, Jawa Timur, cukup hingga masuknya musim panen yang diperkirakan jatuh pada Maret 2020.
Kepala Bulog Subdivre Malang Anita Andreani mengatakan bahwa, saat ini posisi stok beras kualitas medium yang dimiliki sebanyak 32.671,3 ton. Dari total stok tersebut, dinyatakan cukup untuk memasok kebutuhan hingga awal musim panen yang diperkirakan jatuh pada 2020.
“Stok Bulog Malang mencukupi hingga datangnya masa panen berikutnya,” kata Anita kepada ANTARA, di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa.
Baca juga: Musim kemarau pengaruhi serapan gabah Bulog Subdivre Malang
Kondisi saat ini di beberapa wilayah Indonesia, termasuk di Jawa Timur, tengah mengalami musim kemarau yang cukup panjang. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memproyeksikan bahwa musim hujan tiba pada awal November 2019.
Mundurnya musim hujan tersebut, maka masa tanam padi diperkirakan baru akan dimulai pada pertengahan November atau awal Desember 2019. Dengan kondisi tersebut, pasokan beras ke pasar konsumen juga mengalami penurunan akibat belum adanya produksi.
Bulog Subdivre Malang menyatakan, dalam kurun waktu satu bulan terakhir, permintaan operasi pasar Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) telah mengalami peningkatan. Bulog Malang menyatakan siap untuk memenuhi permintaan sesuai dengan stok yang dimiliki.
“Operasi pasar sebenarnya sudah kami laksanakan setiap hari, namun volumenya tidak terlalu besar. Namun, satu bulan belakangan ini, sudah mulai ada peningkatan permintaan KPSH,” kata Anita.
Sebagai catatan, pada September 2019, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya deflasi sebesar 0,27 persen. Namun demikian, kelompok padi-padian dan umbi-umbian mengalami kenaikan harga sebesar 0,13 persen dan memberi andil inflasi 0,01 persen.
Sementara berdasarkan data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga rata-rata beras medium kualitas II di Jawa Timur pada 8 Oktober 2019, tercatat mencapai Rp9.850 per kilogram, dan beras medium kualitas I sebesar Rp10.700 per kilogram.
“Operasi pasar yang kami laksanakan sudah tidak seperti dulu, tetapi juga melalui mitra-mitra kita yang memiliki jaringan berupa toko-toko. Sehingga lebih dekat ke masyarakat,” kata Anita.
Sementara untuk pengadaan beras Bulog Subdivre Malang, sepanjang 2019, pengadaan tercatat sebanyak 9.448 ton. Anita mengakui, pengadaan beras saat ini memang sudah mulai mengecil, akibat musim kemarau dan berkurangnya panen di beberapa daerah pemasok.
“Pengadaan masih ada, tapi sedikit karena sudah masuk kemarau. Panen sudah banyak berkurang di daerah-daerah lain,” kata Anita.
Pada 2019, Perum Bulog Subdivre Malang menargetkan serapan beras sebanyak 21.073 ton beras. Target serapan tersebut, jauh lebih rendah dibanding 2018 yang ditetapkan sebesar 42.900 ton.
Bulog Malang pastikan stok beras medium cukup aman
Selasa, 8 Oktober 2019 19:21 WIB