Surabaya (ANTARA) - Kader Muslimat Nahdlatul Ulama Jawa Timur, Dwi Astuti, mengambil formulir pendaftaran bakal calon wali kota untuk Pemilihan Kepala Daerah Kota Surabaya 2020 di Kantor DPD PDI Perjuangan Jatim, Jalan Kendangsari Industri, Rabu.
"Harapan saya tentu di wali kota, tapi posisinya harus atur strategi dulu. Tapi, kalau diminta ketua umum PDIP Megawati maka saya siap," ujarnya ketika ditemui usai mendaftar.
Ia mengambil formulir pendaftaran diantarkan sejumlah perwakilan Muslimat, perwakilan Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) dan beberapa elemen masyarakat lainnya.
Menurut dia, salah satu alasan memilih mendaftar melalui PDIP karena merupakan partai pemenang di Surabaya pada Pemilihan Umum Legislatif 2019.
Kendati mendaftar sebagai bakal calon kandidat di PDIP, namun ia mengaku tak menafikan partai lain dan akan mendekati sejumlah partai untuk mendapatkan rekomendasi pada Pilkada Surabaya yang diselenggarakan 23 September 2020.
Pada kesempatan tersebut, Dwi Astuti yang mengambil berkas untuk bakal calon wakil wali kota Surabaya disambut Wakabid Kaderasi dan Ideologi DPD PDIP Jatim, Daniel Rohi dan Wakabid Pemenangan Pemilu DPD PDIP Jatim Deni Wicaksono.
Di sisi lain, sebagai kader Muslimat NU, ia mengaku telah mengantongi restu dari ketua umum Muslimat yang juga Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa untuk mendaftar dan mengikuti Pilkada Kota Surabaya.
"Saya mohon izin dan diskusi dulu dengan Bu Khofifah, karena beliau ketua saya sehingga mau tidak mau harus izin terlebih dahulu," katanya.