Banyuwangi (ANTARA) - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) siap membantu teknologi yang dibutuhkan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, untuk menuju jaringan geopark global (United Nations Global Geeopark).
Informasi yang dihimpun ANTARA di Banyuwangi, Jumat, menjelaskan kesiapan BPPT membantu Banyuwangi itu disampaikan langsung oleh Kepala BPPT Hammam Riza Indra saat menggelar workshop aplikasi inovasi dan teknologi BPPT dalam pengembangan Geopark Banyuwangi.
"workshop ini digelar untuk mengetahui teknologi pengembangan sumber daya alam apa yang akan dibutuhkan Banyuwangi," kata Kepala BPPT Hammam.
Ia menyebutkan, ada beberapa teknologi yang telah dikembangkan BPPT yang bisa dimanfaatkan Banyuwangi untuk mengembangkan kawasan geopark di Kawah Ijen, Pulau Merah hingga Taman Nasional Alas Purwo.
"Bisa dari teknologi pengolahan air bersih siap minum, hingga pemetaan sumber daya wilayah. Kawasan geopark itu akan kami ungkit dengan adanya penggunaan tekonologi, dan ini yang menjadi landasan, supaya pembangunan geopark yang berlandaskan tekonologi akan membawa menfaat ekonomi bagi daerah," ujarnya.
Menurut ia, BPPT akan mendukung pengembangan geopark Banyuwangi dari hulu ke hilir, semua layanan yang dimiliki BPPT seperti proses pengujian, tekonologi dan komersialisasi lewat teknopraner akan disiapkan untuk mendukung geopark Banyuwangi.
"Itu semua akan kami dorong untuk pengembangan kekayaaan geopark. Targetnya ada kerjasama untuk pengembangan geopark dan sehingga perencanaan akan bisa memenuhi kriteria-kriteria yang diperlukan untuk menuju UN Global Geopark," paparnya.
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas menyampaikan terima kasih kepada BPPT yang turut mendukung upaya Banyuwangi menjadi UN Global Geopark.
"Teknologi pengembangan sumber daya alam yang dimiliki BPPT tentunya akan mengakselerasi proses pengajuan Banyuwangi menjadi geopark dunia," katanya.
Ia menjelaskan, penetapan Banyuwangi menjadi geopark nasional dan kini berlanjut pada proses pengajuan menajdi geopark dunia akan menjadi pendorong Banyuwangi untuk mengoptimalkan sektor pariwisata berbasis alam.
"Dengan status geopark ini, akan semakin melengkapi keberadaan 'Blue Fire' Ijen dan Taman Nasional Alas Purwo yang sebelumnya ditetapkan sebagai cagar biosfer dunia oleh UNESCO. Sekaligus ini akan memperkuat positioning Banyuwangi yang menyajikan ekowisata, pariwisata berbasis alam," tutur Anas.
Kabupaten Banyuwangi ditetapkan sebagai salah satu dari kawasan Taman Bumi atau Geological Park (Geopark) Nasional 2018 oleh Komite Geopark Nasional. Ada tiga situs yang masuk dalam kawasan geopark nasional, yakni Blue Fire di Gunung Ijen, Pulau Merah dan Taman Nasional Alas Purwo.
Fenomena api biru di Gunung Ijen merupakan yang terluas di dunia, Kawah di Gunung Ijen tersebut juga merupakan kawah terasam di dunia. Sedangkan Pulau Merah dan kompleks gua di Taman Nasional Alas Purwo merupakan daerah yang mengalami fenomena mineralisasi.
Pulau Merah merupakan sisa dari perjalanan magma di bawah gunung api purba. Singkapan batuan di Pulau Merah sangat ideal dijadikan laboratorium geologi dunia untuk mempelajari proses alterasi dan mineralisasi emas tembaga.
Adapun jejak geologi di dalam Gua Istana yang berada di Taman Nasional Alas Purwo menggambarkan bahwa daerah tersebut merupakan laut dangkal yang mengalami proses geologi sampai menjadi daratan. (*)