Banyuwangi (ANTARA) - Kelompok masyarakat Pantai Pulau Merah, Kabupaten, Jawa Timur, kembali menggelar kompetisi Gandrung Surf Competition 2019 pada 6-7 Juli 2019, diikuti para peselancar dari nusantara dan mancanegara.
Dalam keterangan tertulis diterima ANTARA di Banyuwangi, Minggu, Gandrung Surf Competition 2019 ini diikuti lebih dari 80 peserta dari dalam maupun luar negeri, seperti Australia dan Jepang, dan dalam ajang ini, para peserta dibagi ke dalam beberapa kategori, antara lain kelas terbuka, U-16, U-12, putri dan long board.
"Ini merupakan ide kami untuk kembali menggiatkan kompetisi berselancar di Pulau Merah. Ini semua murni dilaksanakan kelompok masayarakat di sini," ujar Suyitno, Ketua penyelenggara kegiatan Gandrung Surf Competition 2019.
Ia mengemukakan, antusiasme para peselancar dari nusantara dan mancanegara mengikuti kompetisi ini sangat tinggi, terbukti dari pendaftaran secara daring terdapat 140 peserta yang mendaftarkan diri, dan dari jumlah pendaftar itu yang ikut kompetisi sementara sekitar 80 peserta.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengaku bangga dengan ajang perdana yang digelar oleh masyarakat sekitar Pantai Pulau Merah Banyuwangi, karena menunjukkan kegiatan Banyuwangi Festival menumbuhkan semangat masyarakat untuk mengemas destinasi wisata dengan baik.
"Terbukti kegiatan ini bisa jalan meski penduduk lokal yang mengemas. Wisatawan domestik juga mancanegara semakin banyak yang datang ke Banyuwangi," ujarnya, saat menyapa peserta melalui aplikasi facetime.
Menurut Anas, Pantai Pulau Merah merupakan destinasi wisata favorit bagi wisatawan, selama libur Lebaran dan libur sekolah, pantai ini menjadi jujugan terbanyak dibandingkan dengan destinasi wisata lain setelah TWA Kawah Ijen.
"Data dari Disbudpar Banyuwangi terbanyak kunjungan di Pulau Merah, TWA Kawah Ijen dan destinasi yang lain," paparnya.
Para peserta terlihat seperti menari di atas air dengan papan selancar yang melaju di atas ombak besar. Mereka berusaha menaklukkan ombak pantai, tak jarang, banyak peserta yang berhasil menaklukkan ombak tinggi pantai.
"Anginnya kencang, tapi ini menjadi tantangan bagi saya, semoga bisa jadi jawara," ujar Iko, salah seorang peserta asal Pantai Parangtritis Yogyakarta.
Dewan juri memberikan waktu beberapa peselancar diberi waktu beberapa menit menunjukkan kepiawaiannya dalam menaklukkan ombak dan penilaian dilakukan beberapa kali, dan sehingga peselancar menunjukkan bakat terbaiknya dalam lomba ini.