Jakarta (ANTARA) - Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir akan kasus penyakit hepatitis A seperti yang terjadi di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, hingga ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB).
"Masyarakat tidak perlu khawatir, hepatitis A itu bisa sembuh sendiri asalkan istirahat total," kata dia saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Hepatitis A adalah infeksi organ hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A yang dapat menular melalui makanan dan minuman.
Ia menjelaskan kasus KLB konteksnya masih dalam penanganan pemerintah daerah dan tidak masuk dalam kategori krisis. Berbeda dengan kategori wabah yang memerlukan penanganan serius dari pemerintah pusat.
Yurianto menggambarkan penyakit hepatitis A tak ubahnya seperti seseorang yang sakit karena keracunan makanan dikarenakan virus tersebut memang menular melalui makanan dan minuman.
"Tapi karena namanya hepatitis, orang jadi berpikiran lain. Berbeda dengan hepatitis B yang memang merupakan penyakit serius," ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Pacitan menetapkan status KLB hepatitis A setelah ratusan orang menderita penyakit yang sama serta penularan penyakit yang cepat.
Baca juga: Bupati Pacitan jelaskan alasan penetapan status KLB hepatitis A
Baca juga: KLB hepatitis A, Dinkes Jatim lakukan penyelidikan epidemologi
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Dr dr Ari Fahrial Syam Sp.PD-KGEH, MMB menerangkan bahwa penyakit hepatitis A seperti sulit menular dari orang ke orang.
Ia menyebutkan masa inkubasi atau masa mulai dari seseorang terinfeksi virus hingga menimbulkan gejala pada seseorang yang tertular berlangsung antara dua sampai enam minggu.
Artinya, penyakit yang muncul saat ini dikarenakan adanya penularan dari virus pada dua atau enam minggu yang lalu.
"Kasus hepatitis A yang menyebabkan KLB, biasanya berhubungan dengan makanan atau minuman yang tercemar. Karena sebenarnya tidak mudah untuk tertular dari satu orang ke orang lain yang hanya bertemu di kampus," kata dia.
Sebelumnya kejadian hepatitis A yang menular hingga ratusan orang juga pernah terjadi di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, pada September 2018.
Kementerian Kesehatan mengidentifikasi meluasnya penyakit hepatitis A di daerah tersebut dikarenakan perilaku hidup masyarakat yang kurang bersih seperti berbagi penggunaan alat makan saat bersamaan, serta meminum air isi ulang tanpa merek yang tidak dimasak lebih dulu.