Kediri (ANTARA) - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar memaparkan isu strategis yang menjadi tantangan bagi pembangunan Kota Kediri lima tahun ke depan.
"Pertama, penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih melalui peningkatan level kota pintar untuk meningkatkan pelayanan publik. Kedua, peningkatan kualitas daya saing SDM melalui peningkatan aksesibilitas dan kualitas layanan pendidikan dan kesehatan sehingga IPM Kota Kediri menjadi tiga tertinggi di Jawa Timur," katanya pada Sidang Paripurna DPRD Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu.
Ketiga, percepatan penanggulangan kemiskinan, pengurangan dan perluasan lapangan kerja. Keempat, pembangunan infrastruktur dan tata kota dalam rangka pemerataan pembangunan dan antisipasi tol Kediri Kertosono dan Bandara Kediri melalui pembangunan jalan lingkar (ring road) dan infrastruktur lainnya serta pelaksanaan prodamas plus yang baik.
Kelima, peningkatan kualitas lingkungan hidup dan ketahanan bencana untuk mewujudkan Kota Kediri yang bersih, indah, aman, nyaman dan berwawasan lingkungan.
Keenam, meningkatnya daya saing ekonomi daerah melalui peningkatan ekonomi daerah, pengendalian inflasi, peningkatan peran ekonomi kerakyatan dan kreatif serta optimalisasi kinerja BUMD.
Ketujuh, peningkatan kerjasama antardaerah dan swasta dalam rangka optimalisasi pembangunan diantaranya untuk mewujudkan TPA regional, pembangunan Jembatan Mrican dan peningkatan peran CSR dalam pembangunan.
"Alhamdulilah di Kota Kediri smart city-nya termasuk tertinggi juga di Indonesia. Yang beda sekarang adalah sekarang dikawal Kemenkominfo untuk mewujudkan smart city yang berkelanjutan dengan pemerintah pusat. Dikawal oleh Kominfo karena Kemenkominfo juga sudah melihat smart city di Kota Kediri levelnya sudah level tiga juga. Jadi di Indonesia ada lima level, namun semuanya baru di level tiga. Nah, Kediri menuju ke level empat sampai 'Insya Allah' nanti tahun 2024 di level lima," kata dia.
Wali Kota Kediri paparkan isu strategis lima tahun ke depan
Rabu, 19 Juni 2019 19:13 WIB