Surabaya (ANTARA) - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 2019 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk yang dilaksanakan di Ruang Bromo, Kantor Pusat Bank Jatim, Surabaya, menunjuk Hadi Santoso sebagai Direktur Utama Bank Jatim menggantikan pejabat sebelumnya R Soeroso.
Hadi Santoso sebelumnya pernah menempati posisi sebagai Pemimpin Bidang Operasional Bank Jatim Cabang Sidoarjo, Pemimpin Bank Jatim Cabang Ponorogo dan Cabang Utama Surabaya, Pemimpin Divisi Bisnis Syariah, dan terakhir Direktur Kepatuhan dan Human Capital Bank Jatim.
Sementara R Soeroso, telah mengakhiri masa jabatan sebagai Direktur Utama Bank Jatim, karena sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) menyebutkan masa akhir jabatan seorang dirut hanya dua periode, dengan satu periode masanya empat tahun.
Baca juga : Bank Jatim bakal ikut sindikasi pembiayaan Tol Probolinggo-Banyuwangi
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap komposisi personalia direksi baru Bank Jatim bisa meningkatkan seluruh energi positif yang ada di jajaran Pemprov Jatim.
"Maksimalisasi kinerja diharapkan juga bisa dicapai dengan adanya direksi baru Bank Jatim, dan mendukung kinerja jajaran Pemprov Jatim," kata Khofifah usai menghadiri RUPSLB.
Susunan direksi baru Bank Jatim selengkapnya adalah untuk Direktur Komersial dan Korporasi dijabat Busrul Iman, sebelumnya menjabat Pemimpin Wilayah Bank BRI Kantor Wilayah Surabaya.
Elfaurid Aguswantoro menjabat Direktur Konsumer, Ritel dan Usaha Syariah, sebelumnya menjabat Pemimpin Pjs Divisi Divisi Kepatuhan dan Tata Kelola. Kemudian Direktur Teknologi Informasi dan Operasi dijabat Tonny Prasetyo yang sebelumnya menjabat Pemimpin Divisi Umum Bank Jatim.
Setelah itu, Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko dijabat Erdianto Sigit Cahyono sebelumnya menjabat Kepala Audit Intern Wilayah Bank BRI Kantor Wilayah Jakarta 1.
Sementara untuk komisaris Bank Jatim dijabat masing-masing Heru Tjahjono yang juga menjabat Sekretaris Daerah Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan Prof M Mas’ud Said, Ph D sebagai Komisaris Independen dari kalangan akademisi.