Magetan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan, Jawa Timur, berencana akan mendirikan posko "Search and Rescue" (SAR) atau Pencarian dan Penyelamatan di kawasan wisata Telaga Sarangan guna melakukan pemantauan yang lebih maksimal serta pertolongan lebih cepat jika terjadi bencana.
Pelaksana Harian Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Magetan, Venly Tommy Nicolas mengatakan keberadaan Pos SAR di Telaga Sarangan sangat penting mengingat potensi bencana dan kejadian tenggelam cukup besar menimpa pengunjung objek wisata tersebut.
"Ke depan kita harapkan ada pos khusus untuk pengamanan yang ada petugasnya atau penjaga yang siaga. Sehingga jika sewaktu-waktu ada kejadian, mereka bisa segera menangani," katanya kepada wartawan di Magetan, Jumat.
Guna mewujudkan pos tersebut, pihaknya akan mengusulkan kepada Bupati Magetan, sehingga kejadian wisatawan tenggelam seperti terjadi pada Kamis (13/6) dapat diantisipasi.
Nantinya petugas yang disiagakan di pos tersebut akan dikoordinasikan antara OPD BPBD dan Satpol PP Magetan sehingga pos tersebut tidak hanya mengantisipasi kejadian yang gawat, namun juga dapat melakukan patroli secara rutin di kawasan setempat.
Selain berencana mendirikan Pos SAR, pihaknya juga akan menambah rambu-rambu peringatan ataupun larangan di titik-titik rawan agar tidak dijamah oleh pengunjung wisata.
Sebelumnya, seorang wisatawan asal Kota Madiun tewas akibat tenggelam di Telaga Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan saat korban sedang berpiknik bersama keluarganya pada Kamis (13/6) petang.
Korban yang diketahui bernama Dodik Supriyo tersebut diduga kurang hati-hati saat hendak mengambil air telaga. Korban terpeleset dan lalu jatuh ke telaga. Korban tewas tenggelam karena tidak bisa berenang dan tidak ada yang berani menolongnya.
Sementara, Telaga Sarangan di wilayah Plaosan Magetan yang berada di lereng Gunung Lawu merupakan objek wisata andalan pemerintah kabupaten setempat.
Dalam setahun, telaga alami tersebut dikunjungi oleh lebih dari 700 ribu wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia sehingga menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD) miliaran rupiah di bidang pariwisata.
Objek wisata tersebut menyuguhkan keindahan pemandangan telaga alami dan kesejukan udara di lereng Gunung Lawu yang letaknya berada di perbatasan Provinsi Jawa Timur dengan Jawa Tengah. (*)