Malang (ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Malang, Jatim, mengebut perbaikan jalan berlubang di seluruh wilayah kota itu agar pada musim mudik dan balik Lebaran 2019, para pemudik nyaman dan aman dalam berkendaraan.
Kepala DPUPR Kota Malang Hadi Santoso di Malang, Jumat, mengaku upaya perbaikan jalan berlubang gencar dilakukan dengan mengambil waktu di sela musim penghujan. "Kami ingin cepat tuntas, tapi kalau alam lagi bicara (hujan), tentu harus atur ritmenya, karena bisa 'muspro' (sia-sia) kalau dipaksakan," kata Hadi Santoso yang akrab dipanggil Soni tersebut.
Untuk mempercepat penyelesaian perbaikan jalan berlubang yang hampir merata di seluruh wilayah Kota Malang, kata Soni, DPUPR bekerja ekstra, bahkan pada malam hari (usai shalat tarawih), petugas tetap melakukan pekerjaannya.
Soni berharap dengan dikerjakan siang dan malam, menjelang Lebaran nanti jalan berlubang yang ada di kota pendidikan itu sudah tidak ada lagi, sehingga para pemudik bisa menikmati perjalanannya dengan aman dan nyaman.
Kerja keras DPUPR tersebut diapresiasi Wali Kota Malang Sutiaji. Hampir setiap usai shalat tarawih dalam agenda safari Ramadhan dan masih mengenakan baju muslim, Sutiaji selalu menyempatkan diri meninjau proyek pengerjaan perbaikan jalan berlubang di sejumlah titik.
"Begitu ada informasi ada pekerja mengerjakan perbaikan jalan, saya upayakan bisa melihat langsung untuk memberikan dukungan dan motivasi kepada teman-teman DPUPR, yang kerja siang malam demi mewujudkan jalan-jalan di kota ini menjadi bagus dan aman," tuturnya.
Selain memperbaiki jalan berlubang, DPUPR juga menangani penyumbatan drainase karena sampah, memperbaiki drill, mengerjakan perbaikan decker jalan. "Kami berharap para pekerja atau siapa saja yang terlibat dalam proyek perbaikan jalan ini menjaga stamina dan kesehatan, apalagi di bulan Ramadhan," ucapnya.
Dalam beberapa bulan terakhir ini, desakan warga agar Pemkot Malang segera memperbaiki jalan-jalan berlubang yang hampir merata di kota itu gencar dilakukan, bahkan warga menggalang koin untuk mendanai perbaikan jalan berlubang.
Atas desakan warga tersebut, Pemkot Malang beralasan perbaikan jalan berlubang tidak bisa dilakukan serta merta, karena ada mekanisme penganggaran yang harus dilalui sesuai aturan yang berlaku.(*)