Kediri (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri, Jawa Timur, menyatakan kenaikan harga bawang juga memengaruhi inflasi di Kota Kediri pada April 2019 hingga 0,36 persen, lebih tinggi daripada bulan sebelumnya yang tercatat 0,16 persen.
"Inflasi yang sekarang ternyata sampai 0,36 persen bahkan di empat bulan terakhir ini tertinggi. Komoditas utama penyumbang bawang putih, lalu bawang merah, ada tomat," kata Kepala BPS Kota Kediri Ellyn T Brahmana di Kediri, Senin.
Ia mengatakan beberapa komoditas juga sudah merangkak naik, misalnya cabai merah besar, telur ayam ras. Sedangkan beberapa yang memicu deflasi, misalnya kacang panjang, tarif listrik hingga beras. Untuk beras penyumbang deflasi karena saat ini masih panen raya.
Ellyn mengatakan setelah dilakukan pengecekan ternyata ada perilaku yang tidak biasa, di mana ada kecenderungan meningkatnya permintaan memasuki Ramadhan 2019.
"Hanya pemicu utamanya adalah bawang putih selalu ada inflasi. Kemarin mengambil langkah menurunkan harga, tapi juga belum memberikan dampak di pasar. Yang perlu diperhatikan adalah harga bawang putih naik dan tidak turun mengakibatkan menyebabkan harga bawang merah merah naik," kata dia.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri Musni Hardi Kusuma Atmaja mengungkapkan bahwa koreksi harga volatile foods tersebut berlanjut pada April 2019, dimana pada April 2019 Kota Kediri mengalami inflasi 0,36 persen (mtm), lebih tinggi daripada bulan sebelumnya yang tercatat 0,16 persen (mtm).
Ia mengungkapkan, inflasi ini didorong oleh kenaikan harga volatile foods khususnya bawang putih dan bawang merah seiring turunnya realisasi impor bawang putih dan berlalunya musim panen bawang merah.
"Namun, Inflasi pada April 2019 ini masih tertahan oleh inflasi inti yang cenderung stabil dan koreksi tarif listrik dengan adanya kebijakan pemerintah terkait pemberian diskon bagi kelompok pelanggan rumah tangga 900 VA. Dengan perkembangan tersebut, inflasi kumulatif Kota Kediri sampai dengan April 2019 adalah 0,59 persen (ytd) dengan inflasi tahunan 1,91 persen (yoy)," ungkap dia.
Lebih lanjut, pihaknya mengungkapkan komponen volatile foods mengalami inflasi 2,11 persen (mtm) dengan kontribusi 0,37 persen (mtm). Inflasi terutama didorong oleh kenaikan aneka bawang, dimana bawang putih mengalami inflasi 44,59 persen dengan kontribusi 0,25 persen dan bawang merah mencatat inflasi 46,45 persen dengan kontribusi 0,19 persen.
Kenaikan harga tersebut, tambah dia, disebabkan oleh menurunnya pasokan impor bawang putih dan berakhirnya musim panen bawang merah di sejumlah daerah sentra. Laju inflasi volatile foods tertahan oleh koreksi harga sejumlah komoditas, terutama kacang panjang, beras, dan daging ayam ras. Selain itu, turunnya harga beras pada April 2019 disebabkan oleh meningkatnya pasokan seiring berlangsungnya panen di beberapa sentra produksi pada Maret - April 2019.
Inflasi ini, dikatakannya juga relatif stabil sebesar 0,07 persen (mtm) dengan kontribusi 0,05 persen (mtm), terutama didorong oleh kenaikan upah pembantu rumah tangga. Kenaikan tersebut merupakan inisiatif pemberi kerja untuk memberikan tambahan pendapatan kepada pembantu rumah tangga menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 2019.
Sedangkan komponen administered prices mencatat deflasi 0,30 persen dengan kontribusi -0,06 terhadap inflasi periode laporan, yang didorong oleh koreksi tarif listrik dengan adanya pemberian diskon Rp52/ kwh kepada pelanggan rumah tangga mampu 900 VA. Deflasi juga didorong oleh turunnya harga bahan bakar rumah tangga sebesar 0,25 persen.
Prospek inflasi IHK pada 2019 ini masih terkendali pada sasaran inflasi nasional 3,5 persen +- 1 persen (yoy). Memperhatikan perkembangan inflasi pada 2018, perkembangan harga sampai dengan Minggu, 1 Mei 2019 dan beberapa indikator makro ekonomi terkini, inflasi Kota Kediri pada Mei 2019 diperkirakan sedikit meningkat.
"Tentunya berbagai perkembangan komoditi perlu diwaspadai. Kami melihat ada beberapa komoditi mendorong inflasi misalnya bawang putih, merah, ada ayam, selain itu seperti tahun sebelumnya menjelang Lebaran dan Ramadhan memang komoditi punya siklus, misalnya gula pasir, minyak goreng, telur ayam. Kami berupaya tetap jaga inflasi di Mei 2019 ini," kata dia.
Pihaknya juga memperkirakan inflasi mampu tertahan oleh kecukupan stok beras, rencana realisasi impor bawang putih, dan konsistensi TPID dalam pengendalian inflasi di Kota Kediri.
"Dengan melakukan operasi pasar murni, operasi pasar Bulog, sidak pasar, serta komunikasi yang efektif kepada masyarakat melalui iklan layanan masyarakat, dan talkshow di media televisi, inflasi mampu tertahan," kata dia.
BPS: Kenaikan harga bawang putih pengaruhi inflasi Kediri
Senin, 6 Mei 2019 22:04 WIB