Surabaya (ANTARA) - Kapasitas lahan parkir di Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) Surabaya, Jawa Timur, yang saat ini masih dalam proses pembangunan diperkirakan menampung sebanyak 320 kendaraan roda empat, roda dua 500, bus pariwisata delapan dan sepeda angin berkapasitas 100.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Irvan Wahyudrajat, di Surabaya, Jumat, mengatakan puhaknya berharap 'park and ride' (fasilitas parkir) itu TIJ dapat menambah ruang titik parkir baru untuk mengatasi kemacetan di kawasan Kbun Binatang Surabaya (KBS).
"Kita estimasi pengerjaan plasa, 'park and ride' yang berada di TIJ serta underpass (jalan bawah tanah) bisa selesai pada bulan Desember 2019, sehingga tahun 2020 masyarakat bisa menggunakannya," katanya.
Menruut dia, jumlah pengunjung KBS di hari libur yang terus meningkat, membuat volume parkir kendaraan di beberapa titik menjadi penuh, seperti di Jalan Setail. Sehingga hal ini membuat kemacetan di sekitaran jalan KBS juga meningkat.
Untuk itu, lanjut dia, Pemkot Surabaya menambah titik lokasi parkir untuk kendaraan besar seperti bus yang berada di park and ride TIJ. "Kita berharap pembangunan 'park and ride' ini dapat mengatasi problem ruang parkir untuk para pengunjung KBS," katanya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebelumnya mengatakan underpass diperkirakan bisa dioperasionalkan pada Desember 2019. Dengan begitu, kata dia, seluruh bangunan di Joyoboyo, termasuk underpass, plasa dan park and ride bisa digunakan masyarakat awal 2020.
Menurut dia, dengan adanya underpass tersebut, jalanan di sekitar Joyoboyo hingga KBS tidak akan terganggu karena volume pengunjung KBS sudah diatasi, jika pengerjaan underpass selesai. "Pintu masuk (KBS) tetap, nanti parkirnya di sini (KBS) dikurangi, bus itu semua nanti parkirnya di Joyoboyo (park and ride)," katanya.
Saat ini, kata dia, pihaknya telah menentukan posisi titik masuk dan keluar untuk jalur underpass tersebut. Wali Kota Risma menyebut, pintu masuk underpass berada di dekat Polsek Wonokromo, sedangkan pintu keluar berada di dekat pintu masuk sisi selatan KBS.
"Jadi underpass-nya memang buat pengunjung (manusia) khusus, jadi tidak ada kendaraan. Jadi kalau dia mau pindah angkot atau apa, dia bisa turun nyebrangnya pakai ini (underpass)," katanya. (*)