Malang (ANTARA) - Pemerintah Kota Malang tengah mematangkan rencana untuk membangun Rumah Kreatif, yang diyakini menjadi salah satu solusi untuk menyelesaikan permasalahan angka pengangguran terbuka yang tinggi di kota terbesar kedua di Jawa Timur tersebut.
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, Pemerintah Kota Malang telah menyiapkan pendanaan mencapai Rp180 miliar untuk pembangunan Rumah Kreatif tersebut. Segala persiapan detail dilakukan pemerintah kota bersama pelaku industri kreatif.
"Pada pagu indikatif 2020, sudah kami anggarkan Rp180 miliar untuk membangun Rumah Kreatif," kata Sutiaji, dalam Malang Raya Economic Forum di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat.
Sutiaji menjelaskan, dalam perencanaan, Rumah Kreatif tersebut akan memiliki studio film, termasuk aula pertunjukan. Desain yang disiapkan berasal dari para pelaku industri kreatif di wilayah Kota Malang, supaya Rumah Kreatif tepat guna dan tepat sasaran.
Pembangunan Rumah Kreatif itu merupakan salah satu upaya Pemerintah Kota Malang untuk menanggulangi tingginya angka pengangguran terbuka. Berdasar catatan dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, tingkat pengangguran terbuka Kota Malang pada 2018 sebesar 6,79 persen.
"Terkait bagaimana menanggulangi pengangguran terbuka di Kota Malang yang cukup tinggi, akan saya jawab, yang kami bidik adalah ekonomi kreatif. Kami sudah menyiapkan sistemnya bersama Malang Creative Fusion," ujar Sutiaji.
Pemanfaatan sektor industri kreatif di Kota Malang tersebut, lanjut Sutiaji, tidak lepas dari kondisi saat ini yang sudah memasuki masa revolusi industri 4.0.
Tercatat, pada 2018, total jumlah angkatan kerja yang ada di Kota Malang sebanyak 454.848 orang, dari jumlah tersebut, sebanyak 30.898 orang masuk dalam kategori pengangguran terbuka. Sementara untuk jumlah penduduk bekerja tercatat sebanyak 423.951 jiwa, atau mengalami kenaikan sebanyak 12.909 jiwa.
Dari jumlah total tersebut, sebanyak 58,26 persen merupakan buruh atau karyawan, 31,54 persen masuk kategori berusaha, dan 10,2 persen pekerja bebas.
Sementara pada 2017, total angkatan kerja di Kota Malang mencapai 443.035 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 31.993 orang masuk dalam kategori pengangguran, sementara sebanyak 411.951 masuk dalam kategori bekerja.
Pada 2017 lalu, Kota Malang merupakan kota dengan tingkat pengangguran terbuka tertinggi di Jawa Timur, dengan tingkat pengangguran mencapai 7,22 persen.