Banyuwangi (ANTARA) - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas didampingi istrinya Ipuk Festiandani meluncurkan Kampung Keluarga Berencana di Dusun Rembang, Desa Desa Banjar, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Antara, Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, program KB untuk menekan jumlah penduduk agar kesejahteraan dan kebahagiaan keluarga lebih terjamin.
"Dengan kelahiran yang terencana, warga akan bisa merancang masa depan yang lebih baik dan sejahtera. Kampung KB ini merupakan salah satu ikhtiar menuju ke sana," katanya.
Selain itu, kata dia, kesejahteraan juga harus bersamaan dengan peningkatan kualitas akhlak dari anak-anak generasi penerus bangsa.
Menurut ia, orang tua harus membekali anak dengan penanaman akhlak yang baik, seperti sikap disiplin, hormat orang tua, menghargai dan berempati dengan lingkungannya.
"Hal ini terlihat sepele, namun akan sangat berpengaruh pada kehidupan kita kelak," ujar Bupati Banyuwangi dua periode itu.
Anas juga menekankan pentingnya pendidikan akademis bagi anak dan meminta para orang tua berinvestasi pendidikan dengan menyekolahkan anak hingga ke jenjang tertinggi.
"Pendidikan akademis penting untuk bekal masa depan, saat ini pemkab menyediakan beragam instrumen pendidikan bagi warga miskin mulai tingkat SD hingga perguruan tinggi, mulai uang saku dan transpor, hingga beasiswa sampai lulus kuliah. Jadi, tidak ada lagi alasan bagi warga Banyuwangi tidak bisa sekolah, karena terkendala biaya," paparnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Banyuwangi Zen Kostolani mengemukakan, dengan diluncurkannya Kampung KB di Dusun Rembang, Desa Desa Banjar, akan ada berbagai program yang dilakukan di dusun tersebut.
Tidak hanya program yang berkaitan dengan keluarga berencana, tetapi juga peningkatan kesejahteraan keluarga.
"Pelaksanaan program ini dilakukan oleh kelompok kerja yang terdiri berbagai unsur mulai dari staf puskesmas, Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), staf Kantor Urusan Agama (KUA) hingga kader PKK. Mereka akan melakukan pendampingan berbagai program untuk masyarakat, seperti bina keluarga dengan sasaran balita, lansia dan pelatihan kewirausahaan," ujarnya.
Ia mencontohkan, untuk Kampung KB Dusun Rembang dilakukan pelatihan pembuatan makanan kering berbahan dasar ketela dan gula aren yang menjadi salah satu potensi desa, pengolahan beras ketan menjadi aneka panganan, juga membuka jaringan pemasaran buah jeruk yang menjadi salah satu potensi desa.
Zen menambahkan, Kampung KB itu nantinya juga diintegrasikan dengan pelayanan kesehatan, mulai dari puskesmas hingga pos pelayanan terpadu (posyandu).
"Ini akan memperkuat ketahanan keluarga hingga di tingkat desa, bekerja sama dengan posyandu akan ada pemeriksaan kesehatan anak, orang lanjut usia serta konseling," tuturnya.
Kampung KB merupakan program nasional yang diantaranya mencakup empat program, yakni program pendewasaan usia nikah (PUP), pemakaian kontrasepsi, ketahanan keluarga dan peningkatan ekonomi produktif, yang dimulai sejak 2016. Saat ini sudah ada 35 Kampung KB di Banyuwangi.