Trenggalek (Antara Jatim) - Sebanyak 14 desa yang tersebar di 14 kecamatan se-Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur dicanangkan sebagai kampung keluarga berencana (KB), dan menjadi percontohan tingkat kabupaten setempat.
Peresmian atau pencanangan kampung KB itu dilakukan oleh Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak di Balai Desa Bogoran, Kecamatan Kampak.
Agus merinci, 14 desa yang dicanangkan menjadi kampung KB tersebut meliputi Desa Sengon Kecamatan Bendungan, Desa Sukosari Kecamatan Trenggalek, Desa Nggembleb Kecamatan Pogalan, Desa Bogoran Kecamatan Kampak, Desa Gandusari Kecamatan Gandusari, Desa Kendalrejo Kecamatan Durenan, Desa Gemaharjo Kecamatan Watulimo, dan Desa Tawing Kecamatan Munjungan.
Sisanya adalah Desa Mlinjon Kecamatan Suruh, Desa Sumberbening Kecamatan Dongko, Desa Besuki Kecamatan Panggul, Desa Tanggaran Kecamatan Pule, Desa Winong Kecamatan Tugu dan Desa Ngentrong Kecamatan Karangan.
Pencanangan kampung KB ini mengambil tema "Melalui Kampung KB Kita Tingkatkan Pembangunan Kependudukan Keluarga Berencana Pembangunan Keluarga (PKKBPK)".
Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Trenggalek dr Sugito Teguh mengatakan, tema tersebut diambil dengan harapan pembangunan keluarga yang berencana menuju rumah tangga yang bahagia dan sejahtera dapat terwujud dengan baik.
Dukungan juga disampaikan Kabid Keluarga Berencana dan Reproduksi Dinas Keluarga Berencana dan Pengendalian Penduduk Provinsi Jawa Timur Ajeng Lukito Wati yang menyatakan bahwa kampung KB tersebut merupakan suatu bentuk pemberdayaan masyarakat untuk mendorong masyarakat membina keluarga yang terencana.
"Kebijakan pemerintah mengenai kampung KB ini linier dengan cita-cita bangsa, mensejahterakan kehidupan bangsa. Esensi bangsa ini adalah masyarakat itu sendiri," kata Bupati Trengalek Emil Elestianto Dardak.
Emil berharap dengan terencana pastinya kesejahteraan itu bisa dengan mudah tercapai dan Kampung KB inikah sebagai "entry point" atau titik tolaknya.
Kesempatan itu digunakan Emil untuk mengajak masyarakat daerahnya untuk menjaga usia perkawinan.
Selain itu jangan hanya menjaga jumlah anak melainkan juga perlu ada pembatasan jarak. Dalam kampung KB ini terdapat beberapa program diantaranya Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR) dan Bina Keluarga Lansia (BKL).
"Kampung KB ini jangan hanya menjadi ceremonial saja, mrlainkan esensi keluarga berencana itu benar-benar di canangkan, sehingga Trenggalek bisa menjadi percontohan pembinaan keluarga berencana," ujar Emil.(*)