Surabaya (ANTARA) - Partai NasDem menyatakan tidak ada toleransi bagi siapapun pelaku praktik-praktik kampanye tidak beretika, terutama yang ditujukan kepada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin.
"Cara-cara tak beretika tidak boleh ada toleransi sedikitpun dan tidak boleh berkembang menjadi budaya politik di Indonesia," uja Wakil Sekretaris Jenderal bidang Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) DPP Partai NasDem Hermawi Taslim dalam siaran pers yang diterima Antara di Surabaya, Senin.
Ia memisalkan, praktik penyebaran fitnah di media sosial berupa foto alat kontrasepsi jenis kondom bergambar pasangan capres-cawapres nomor urut 01 sangat merusak tatanan etika berdemokrasi di Tanah Air.
Wakil Direktur Hukum dan Advokasi Tim Kampanye Nasional (TKN) itu bahkan meminta polisi segera mengusut penyebaran foto tersebut, karena dinilai sudah melewati batas.
"Penyebaran foto kondom pasti dilakukan secara sengaja untuk merusak citra Jokowi-Ma'ruf. Tidak ada argumen lain kecuali bahwa penyebaran kondom itu sebuah bentuk pembusukan citra pasangan yang kami dukung," ucapnya.
Ia mencurigai praktik kampanye hitam seperti itu berniat memecah belah kesatuan dan persatuan bangsa dan negara Indonesia, sebab bukan tidak mungkin akan membangkitkan fanatisme pasangan calon, kemudian masyarakat diadu domba.
"Yang penting, siapapun pelakunya harus dihukum. Kalau pun orang biasa,tetap harus diproses dan jangan sampai dimaafkan dengan alasan mereka hanya diperalat," katanya.
Pemilihan Presiden diselenggarakan pada 17 April 2019 dan diikuti dua pasangan calon, yaitu Jokowi-KH Ma`ruf Amin di nomor urut 01, serta Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di nomor urut 02. (*)
NasDem: tak ada toleransi pelaku praktik kampanye tidak beretika
Senin, 11 Maret 2019 18:18 WIB
Penyebaran foto kondom pasti dilakukan secara sengaja untuk merusak citra Jokowi-Ma'ruf