Kediri (Antaranews Jatim) - Wakil Bupati Kediri Masykuri mengungkapkan saat ini proses pembebasan lahan untuk rencana pembangunan bandar udara di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, masih belum selesai dan masih kurang sekitar 75 hektare lagi.
"Sekarang ini tinggal pembebasan untuk 'runway' (landas pacu). Jadi, karena perubahan saja. Dulu, arahnya selatan ke utara sekarang arahnya ke barat laut, arah Madiun, jadi tambah untuk pembebasan lahan dan masih kurang 75 hektare lagi," katanya di Kediri, Sabtu.
Ia mengatakan, pembahasan tentang kekurangan lahan itu dilakukan sebelum Januari 2019. Dirinya menduga, dari kebutuhan sekitar 75 hektare tersebut dimungkinkan sudah berkurang banyak. Diharapkan proses pembebasan segera tuntas, sehingga pada Maret 2019 bisa selesai dan "groundbreaking" bisa segera dilakukan.
"Sekarang saya yakin sudah berkurang, sebab itu (evaluasi kurang 75 hektare) dibahas sebelum Januari 2019. Saya berharap selesai pembebasan, Maret bisa 'groundbreaking'," kata dia.
Ia mengungkapkan, proyek rencana pembangunan bandar udara adalah program dari PT Gudang Garam, Tbk Kediri. Proyek ini sudah menjadi proyek strategis nasional dan rencananya akan menjadi bandara internasional. Rencana itu dilatarbelakangi bahwa Bandara Juanda Surabaya akan melebihi kapasitas pada 2020, sehingga harus dibangun untuk 'runway' ketiga. Namun, hal itu diduga sulit terealisasi, sebab terkendala dengan pembebasan lahan mengingat tanah perkotaan sehingga terbatas.
Bandara di Kabupaten Kediri nantinya akan dibangun dengan runway seluas 3.200 meter, sehingga pesawat berbadan lebar bisa mendarat. Dengan itu, diharapkan bandara ini bisa menjadi salah satu alternatif kargo, termasuk nantinya untuk memfasilitasi pemberangkatan jamaah umrah.
"Pemkab ini hanya memfasilitasi karena ini murni dari CSR (Corporate Social Responsibility) Gudang Garam. Ini proyek strategis nasional, karena pada 2020 Bandara Juanda sudah 'overload' sehingga harus membangun 'runway' ketiga, tapi tampaknya tidak bisa. Makanya selain bandara ada tol dari Kertosono-Kediri, jadi pendekatan transportasi," ujarnya.
Wabup juga menambahkan, untuk saat ini rencana tata ruang wilayah (RTRW) sudah dibahas bahkan sudah dikirim ke Provinsi Jatim. Nantinya dari Kabupaten Kediri tinggal menyesuaikan dengan Kota Kediri serta Kabupaten Nganjuk.
Disinggung terkait dengan anggaran untuk pembangunan 'runway', Wabup mengatakan untuk 'runway' yang membangun dari Pemkab Kediri. bahkan pada 2019 ini sudah dianggarkan. Namun, untuk besaran anggaran dirinya tidak terlalu ingat.
PT Gudang Garam Tbk (GGRM) akan membangun bandara di Kediri, Jawa Timur. Bandara itu akan memiliki luas sekitar 457 hektare. Untuk pembangunan, diperkirakan rentang nilai investasi untuk membangun bandara itu antara Rp1-10 triliun. (*)
Wabup Kediri: Pembebasan Lahan Kurang 75 Hektare
Sabtu, 2 Februari 2019 13:43 WIB
Sekarang ini tinggal pembebasan untuk 'runway' (landas pacu). Jadi, karena perubahan saja. Dulu, arahnya selatan ke utara sekarang arahnya ke barat laut, arah Madiun, jadi tambah untuk pembebasan lahan dan masih kurang 75 hektare lagi