Situbondo (Antaranews Jatim) - Jumlah penderita penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, bertambah menjadi sebanyak 60 orang, dari pekan lalu tercatat 27 orang dan sampai saat ini sebagian dirawat di sejumlah rumah sakit di daerah setempat.
"Sampai hari ini, jumlah penderita DBD di Situbondo sudah mencapai 60 orang, mulai anak-anak hingga orang dewasa. Dari jumlah itu, keseluruhan 60 orang penderita sudah dinyatakan positif DBD," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo Abu Bakar Abdi di Situbondo, Rabu.
Ia menjelaskan, dari 60 orang penderita DBD tersebar di 12 kecamatan dan terbanyak penyebarannya di Kecamatan Mangaran dan Bungatan, selanjutnya di Kecamatan Kapongan, Situbondo dan Panji.
Menurut Abu Bakar, tren penderita DBD awal Januari tahun ini cenderung mengalami peningkatan dibanding awal Januari 2018.
"Rata-rata korban penderita DBD adalah balita dan anak-anak, ada pula orang dewasa. Oleh karena itu, saat ini Dinas Kesehatan terus menggalakan Gerakan Situbondo Bebas Jentik atau Gesit Batik untuk menekan penderita DBD," ucapnya.
Abu Bakar menambahkan, untuk menekan angka penyakit demam berdarah harus dimulai dari kesedaran masyarakat sendiri, dan lewat program Gesit Batik diharapkan bisa menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan.
Lewat gerakan tersebut, Dinas Kesehatan Situbondo menggandeng banyak pihak untuk menggiatkan gerakan itu, termasuk dengan gerakan 3M Plus.
Beberapa waktu lalu, secara serentak petugas kesehatan yang tersebar di 17 kecamatan telah menyosialisasikan Gesit Batik dan sebagian petugas juga melakukan pengasapan di sejumlah sekolah-sekolah guna membasmi nyamuk-nyamuk aedes aegipty. (*)
Baca juga: Selama Januari, 12 Orang Meninggal Akibat DBD di Kabupaten Kediri
Baca juga: Empat Penderita DBD di Bojonegoro Meninggal Dunia
Baca juga: Dinkes Trenggalek: Dua Warga Meninggal akibat DBD