Surabaya (Antaranews Jatim) - Pengusaha properti sekaligus Direktur PT Jade Development, Prani Riniwati, menyebutkan pasar properti di Jatim pada awal tahun 2019 masih lesu, dan pengembang lebih banyak memilih untuk menghabiskan stok yang ada.
"Hal ini karena bisnis properti termasuk dalam satu lingkaran, dan berkaitan satu sama lain. Tapi, kami yakin semua berjalan lancar, ke depan properti akan kembali bagus," kata Prani di Surabaya, Selasa.
Menurut dia, lesunya pasar properti di Jatim karena terpengaruh momen pemilu, sehingga secara umum kondisinya pada semester pertama tahun ini masih berat.
Ia mengatakan PT Jade Development melalui proyek perumahan Jade Hamlet di Surabaya Barat, juga telah mengembangkan proyek perumahan seluas 20 hektare, dan hingga kini baru dikembangkan tahap pertama seluas 5,5 hektare.
"Total rumah yang kami tawarkan pada tahap pertama sebanyak 400 unit dengan 75 persen di antaranya sudah terjual," katanya.
Lokasi lain, kata dia, yakni pengembangan di Gresik dan hampir 60 persen pembeli dari Surabaya, sisanya dibagi dari Gresik dan Sidoarjo.
Terkait skema pembayaran, kata dia, rata-rata KPR masih mendominasi hingga 90 persen, sisanya membeli dengan cara in house atau cicilan melalui pengembang.
"Kalau KPR untuk pembeli dengan fixed income. Yang in house ini kami tujukan untuk pelaku UMKM, biasanya mereka kesulitan mengajukan kredit ke bank,"` katanya. (*)