Antisipasi Kebocoran Gas, PGN Intensifkan Patroli Pipa

Warga menyaksikan pipa gas yang terbakar di Jalan Ngagel Jaya Selatan, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (26/10). Sekitar empat kendaraan pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan semburan api dari pipa gas yang diduga pecah setelah terkena alat berat (back hoe) saat pengerukan endapan sungai itu. (Antara Jatim/Didik Suhartono)

Dengan kejadian tersebut, pengecekan lapangan harus ditingkatkan

Surabaya (Antaranews Jatim) - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) akan kembali mengintensifkan patroli pipa atau pipeline patrol untuk mengantisipasi adanya kebocoran pipa distribusi gas di berbagai lokasi pipanisasi perusahaan tersebut.

Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama di Surabaya, Sabtu, mengatakan, tujuan mengintensifkan kembali patroli pipa mengingat kebocoran pipa gas yang sebelumnya terjadi di Ngagel Jaya, Surabaya, pada Jumat (26/10).

"Dengan kejadian tersebut, pengecekan lapangan harus ditingkatkan," kata Rachmat, dalam keterangan persnya kepada wartawan.

Ia mengatakan, PGN juga akan berupaya melakukan sinergi aktif antara kontraktor keproyekan (utilitas maupun infrastruktur) dengan tim PGN di lapangan, sehingga bisa mengawasi pekerjaan dari tahap persiapan/permulaian sampai dengan pekerjaan selesai.

"Hal itu untuk mencegah pipa terkena alat berat lagi, sehingga tidak menimbulkan kebocoran/kerusakan atas pipa PGN," tuturnya.

Sebelumnya, Tim PGN Surabaya mendapat informasi adanya kebocoran pipa di kawasan Ngagel Jaya, kemudian langsung bergerak ke lokasi kejadian melakukan sterilisasi dan berkoordinasi dengan aparat keamanan setempat.

"Setelah melakukan pengecekan, diketahui kebocoran pipa yang berada di dalam sungai sebagai dampak terkena alat berat oleh kontraktor yang sedang melakukan pekerjaan pengerukan di sekitar lokasi," katanya.

Kontraktor itu berada di bawah Dinas Pematusan, karena sebelumnya tidak melakukan koordinasi lebih dulu dengan PGN dalam pelaksanaan pekerjaan.

Tim PGN langsung melakukan upaya perbaikan pipa yang bocor hingga pukul 14.02 WIB dan melakukan pengerjaan pembukaan valve di MR/S, sehingga gas mulai dapat dialirkan ke jaringan dan pelanggan pukul 15.00 WIB.

Terkait adanya korban atas kejadian itu, Rahmat menyayangkan dan juga menyampaikan permohonan maaf.

"Sebagai itikad baik, kami telah berkoordinasi dengan kontraktor pelaksana keproyekan untuk membantu pertolongan pertama. Sejauh ini, terdapat tiga korban luka bakar yang masih menjalani perawatan," katanya.

Ia berharap kepada semua kontraktor proyek infrastruktur ke depan untuk selalu berkoordinasi dengan PGN.(*)