Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Tim PT Puspa Agro, BUMD Pemprov Jawa Timur, menggelar pelatihan dan lomba hidroponik bagi siswa di Bojonegoro, Jawa Timur, guna mendorong para pelajar mencintai pertanian, pada Rabu-Kamis (17-18/10).
Ketua Panitia Pelaksana Pelatihan dan Lomba Hindroponik Jawa Timur, Hartoko, di Bojonegoro, Selasa, menjelaskan pelatihan dan lomba hidroponik akan digelar di SMKN 4 atas kerja sama Dinas Pendidikan Jawa Timur dan PT Puspa Agro selama dua hari.
"Pelatihan dan lomba hindroponik akan diikuti beberapa sekolahan," kata dia.
Menurut dia, materi pelatihan meliputi dasar-dasar hidroponik, pengenalan media hidroponik, praktik pembuatan instalasi hidroponik, persemaian, aplikasi nutrisi, dan membuat produk olahan tanaman hidroponik.
"Kegiatan Ini dilakukan karena menyadari makin jauhnya sebagian masyarakat dari dunia pertanian, terutama para kawula mudanya. Karena itu, pelatihan hidroponik diberikan kepada para pelajar dan guru SMA/SMK se-Jatim," ucapnya.
Sebelum ini, kata dia, pelatihan dan lomba hidroponik digelar di Ngawi diikuti 11 sekolah SMA/SMK dengan jumlah peserta delapan siswa dan dua guru/sekolah.
Kegiatan serupa juga sudah digelar di Madiun, Jember, Lumajang, Jombang dan Ponorogo, menyusul setelah dari Bojonegoro, tim akan memberikan pelatihan hodroponik ke Trenggalek, Tulungagung, Kediri, dan Blitar.
Lebih lanjut ia menjelaskan pelatihan yang diberikan tim khusus bentukan PT Puspa Agro ini tidak sekadar memberikan pengetahuan tentang hidroponik.
Lebih dari itu, peserta dikawal hingga mampu mempraktikkan budi daya sayur dengan sistem hidroponik, mulai tahapan semai hingga panen.
"Karena itu, usai pelatihan sehari, tim memberikan pendampingan secara online selama 35 hari," ucapnya.
Selain itu, kata dia, untuk menguji keseriusan peserta, pelatihan juga digelar lomba untuk memperebutkan piala dan hadiah uang pembinaan dari Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur. Laporan budi daya hidroponik hasil pelatihan wajib disampaikan kepada tim sepekan sekali lewat grup WA yang disiapkan.
"Forum itu sekaligus disiapkan untuk media komunikasi dan konsultasi oleh peserta kepada tim ahli," ucapnya.
Ia menambahkan lomba hidroponik dilakukan setelah peserta mengikuti pelatihan (workshop) hingga memasuki masa panen yang diperkirakan memakan waktu sekitar empat pekan.
"Ini lomba untuk skala kabupaten/kota. Puncaknya, para juara di tingkat kabupaten/kota, akan diadu karya mereka untuk menentukan juara tingkat provinsi," ucapnya. (*)