Sidoarjo (Antaranews Jatim) - Pusat Penanggulangan Lumpur Sidoarjo terus mengurangi debit volume air di dalam kolam penampungan di titik 67 untuk selanjutnya dialirkan ke titik 25 menuju Kali Porong, menyusul adanya penurunan tanggul sepanjang 100 meter di titik 67.
Humas PPLS Hengky Listria Adi, Senin mengatakan, saat ini pihaknya saat ini masih berkonsentrasi untuk mengurangi debit air di dalam kolam 67 dengan cara dialirkan ke kolam di titik 25.
"Baru kemudian dengan menggunakan kapal keruk dialirkan lagi menuju ke Kali Porong. Itu skema yang kami lakukan sebelum melakukan perbaikan tanggul penahan lumpur yang mengalami penurunan di titik 67," katanya di Sidoarjo.
Ia mengemukakan, sampai dengan saat ini pihaknya belum bisa melakukan perbaikan tanggul yang mengalami penurunan sedalam lima meter dengan panjang sekitar 100 meter tersebut.
"Hal itu karena proses pengaliran lumpur dari dalam kolam penampungan menuju ke Kali Porong masih terus dilakukan," ujarnya.
Namun yang jelas, kata dia, saat ini air yang ada di dalam kolam penampungan di titik 67 sudah tidak ada yang meluber dan merembes keluar kolam penampungan.
"Sejauh ini kondisinya sudah mulai aman, karena air di dalam kolam penampungan tidak ada yang meluber ataupun merembes keluar kolam penampungan," katanya.
Namun demikian, pihaknya tetap meminta kepada masyarakat supaya tenang dan waspada mengingat jarak antara tanggul penampungan lumpur dengan rumah warga tidak begitu jauh.
"Kami akan terus bekerja supaya permasalahan tanggul yang mengalami penurunan sekitar lima meter dengan panjang 100 meter itu bisa segera diselesaikan," ujarnya.
Sebelumnya, pada akhir pekan lalu, tanggul Penahan Lumpur Lapindo yang ada di turun 67 di Desa Gempolsari, Tanggulangin mengalami penurunan sepanjang 100 meter sehingga membuat warga yang berbatasan dengan tanggul menjadi khawatir tanggul akan jebol dan menggenangi rumah mereka.
Salah seorang warga M Saji, mengatakan, tanggul yang mengalami penurunan tersebut membuat warga khawatir, karena air yang ada di yang ada di dalam tanggul sudah mendekati bibir tanggul, sehingga sewaktu air bisa melimpas keluar.
"Kami khawatir tanggul ini akan jebol sehingga rumah warga yang ada di sisi tanggul bisa terendam lumpur," ujarnya di Sidoarjo.(*)