Tiongkok Akan Terus Perkuat Hubungan Dengan Jatim

Surabaya (Antaranews Jatim) - Tiongkok berjanji terus memperkuat hubungannya dengan Provinsi Jawa Timur, karena sudah bekerja sama dalam beberapa tahun terakhir melalui perwakilan pemerintah RRT di Surabaya dan menghasilkan beberapa kesepakatan.
     
Konsul Jenderal RRT di Surabaya, Gu Jingqi pada saat acara perayaan HUT ke-69 Republik Rakyat Tiongkok yang digelar di Surabaya, Kamis mengatakan pihaknya sebelumnya telah bekerja sama dengan Dinas Pendidikan menggelar "Lomba Pengetahuan Budaya Tiongkok" yang manarik banyak siswa-siswa berpartisipasi.
     
Selain itu, Konjen RRT di Surabaya juga bekerja sama dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya dalam mendirikan Pusat Studi Indonesia-Tiongkok yang pertama di Jatim.
     
"Dengan kerja sama itu, beberapa delegasi pelajar, mahasiswa, pemegang kebijakan dan media di Jatim juga telah mengadakan kunjungan ke Tiongkok. Ini adalah prestasi atau hasil usaha dari pemerintah dan masyarakat kedua negara," katanya.
     
Dalam kesempatan itu, Gu Jingqi juga menceritakan beberapa kemajuan Tiongkok sejak kemerdekaannya, dan terus berusaha mendorong hubungan baik antara Indonesia dengan Tiongkok.
     
"Tiongkok akan terus menjadi pembangun perdamaian dunia, kontributor pembangunan global, dan pelindung tatanan internasional," katanya.
     
Terkait bencana gempa yang menimpa Lombok beberapa waktu lalu, kata dia, Tiongkok juga peduli dengan memberikan bantuan senilai 100 ribu dolar ke Palang Merah Indonesia.
     
Sekretaris Daerah Jatim, Heru Tjahjono dalam sambutannya, juga mengapresiasi hubungan baik Jatim dan Tiongkok, bahkan ia menyebut perdagangan keduanya mengalami tren positif.
     
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Tiongkok merupakan salah satu negara tujuan utama ekspor nonmigas Jatim, selain Jepang dan Amerika Serikat pada 2018.
     
Sementara itu, acara perayaan HUT ke-69 Republik Rakyat Tiongkok yang digelar di Surabaya dihadiri Anggota DPR RI, Indah Kurnia dan Mantan Menteri BUMN di era Presiden Susilo Bambang Yudhono (SBY), Dahlan Iskan.(*)