Surabaya (Antaranews Jatim) - Ratusan siswa SMKN 1 Surabaya menggelar aksi unjuk rasa di depan sekolah setempat, Kamis guna menuntut transparansi terkait penarikan sejumlah uang di luar SPP yang dilakukan sekolah.
"Aksi ini untuk menuntut sekolah memberi penjelasan yang lebih transparan terkait penarikan-penarikan uang kepada siswa yang belakangan banyak dilakukan," kata siswa kelas XI Multimedia 2 SMKN 1 Surabaya, Zulfikarnaen.
Zulfikar mengatakan pada tahun ini sekolah melakukan sejumlah pungutan kepada siswa untuk pembangunan lapangan indoor sebesar Rp150 ribu, Rp600 ribu untuk pembangunan parkir dan Rp150 ribu untuk dies natalies.
"Selama ini penarikan-penarikan itu tidak ada surat edarannya. Kami meminta Pak Bahrun selaku kepala sekolah menjelaskan transparansi penarikan itu," kata dia.
Siswa juga menuntut sekolah tidak memberlakukan jam belajar yang lebih efektif atau melebihi delapan jam. Siswa mengancam akan melakukan aksi serupa di kantor Dinas Pendidikan Jawa Timur jika tuntutan mereka tidak dipenuhi sekolah.
Sementara itu Wakil Kepala SMKN 1 Surabaya, Asslamet menganggap siswa yang melakukan aksi demo tidak memahami masalah yang sebenarnya.
"Memang tidak ada edaran pungutan untuk pengadaan lahan parkir makanya sudah kami batalkan, yang demo inikan yang belum paham kalau kami sudah membatalkannya," kata dia.
Untuk siswa yang sudah membayar biaya tarikan ini uangnya tidak dikembalikan. Melainkan dimasukkan sebagai pengganti biaya SPP.?
"Kalau masalah kenapa tidak ada edaran itu kepala sekolah yang tahu," katanya.
Selain itu, terkait lapangan indoor, parkir dan dies natalies sudah disepakati oleh wali murid.
"Mereka juga minta jam belajar yang awalnya sembilan jam, mereka minta delapan jam jadi bisa pulang pukul 14.30. Makanya kami kembalikan mereka pulang itu langsung pulang atau main. Karena ini juga amanah orang tua," ujarnya.(*)