Surabaya (Antaranews Jatim) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo dijadwalkan akan melantik Bupati Tulungagung terpilih, Syahri Mulyo, di Kementerian Dalam Negeri pada Selasa, 25 September 2018.
“Saya yang melantik di Kemendagri, Jakarta. Tentu juga melalui izin khusus dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),” ujar Pakde Karwo, sapaan akrabnya, kepada wartawan di Surabaya, Senin.
Syahri Mulyo yang berpasangan dengan Maryoto Bhirowo dinyatakan menang oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tulungagung hasil Pilkada setempat, 27 Juni 2018.
Namun, Syahri yang merupakan kader PDI Perjuangan tersebut saat ini sedang mendekam di tahanan KPK sebagai tersangka korupsi proyek infrastruktur jalan dan jembatan.
Karena status itulah, Pakde Karwo dijadwalkan melantik Syahri Mulyo-Maryoto Bhirowo sebagai pasangan bupati dan wakil bupati Tulungagung periode 2018-2023 di Jakarta.
“Karena tidak mungkin melantiknya di Grahadi sehingga saya yang akan ke sana, kemudian untuk langkah selanjutnya kami serahkan sesuai aturan berlaku,” ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.
Seusai dilantik, Syahri Mulyo akan langsung dinonaktifkan dan wakilnya ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) hingga menunggu proses hukum lebih lanjut.
Pada Pilkada 2018, pasangan Syahri Mulyo-Maryoto Bhirowo dinyatakan sebagai pemenang Pilkada Tulungagung dengan perolehan 365.201 suara, sedangkan kompetitornya Margiono-Eko Prisdianto yang meraih 237.775 suara.
Hasil perhitungan atau rekapitulasi suara itu tertuang dalam Surat Keputusan KPU Tulungagung Nomor 123/HK.03.1-Kpt/3504/KPU.Kab/VII/2018 tentang penetapan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara dan hasil pemilihan bupati dan wakil bupati yang ditetapkan KPU Tulungagung. (*)