"Dengan menyandang predikat Provinsi Inovatif, maka kami terus berupaya untuk menjaga semua pelayanan publik makin efektif dan efisien serta memberikan kepuasan kepada masyarakat," katanya saat membuka Pameran Pelayanan Publik Serta Penganugerahan Penghargaan Pelayanan Publik, Akuntabilitas Kinerja, Zona Integritas dan Budaya Kerja Tahun 2024 di Surabaya, Rabu.
Adhy mengatakan, salah satu wujud dari efektivitas ini adalah inovasi yang dilakukan dapat digunakan atau bermanfaat dalam jangka panjang. Sehingga manfaat inovasi tersebut dapat dirasakan oleh banyak orang.
"Menjaga inovasi bukan sekedar membuat inovasi untuk lomba, tapi inovasi yang berkelanjutan dan bisa direplikasi. Maka kali ini kami memberikan penghargaan bukan sekedar untuk inovasinya, tetapi inovasi yang berlanjut setiap tahun dan bisa digunakan juga direplikasi oleh satker atau tempat lain," katanya.
Pj Gubernur menyebut bahwa untuk sekarang ini Pemprov Jatim memang sedang fokus menjalankan inovasi yang sudah ada. Meski begitu, inovasi untuk program-program baru tetap akan diusahakan untuk perwujudan "Pelayanan Prima" di Jawa Timur.
"Ini kami lakukan untuk mempercepat penyelenggaraan mal pelayanan publik (MPP) yang sampai saat ini berjumlah 31 MPP. Kemudian direncanakan tambahan satu MPP kota yang akan diresmikan pada akhir tahun, serta enam kabupaten/kota lainnya masih dalam proses pembangunan," ungkapnya.
Upaya tersebut juga merupakan komitmen pemerintah untuk mewujudkan amanat-amanat Grand Desain Reformasi Birokrasi Tahun 2010-2025, yaitu mengubah birokrasi pemerintah menjadi birokrasi yang kuat dan berkelas dunia, yang mampu memberikan fasilitas dan pelayanan publik yang prima dan bebas dari KKN.
Sementara itu, Sekretaris Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PAN-RB Akik Dwi Suharto Rudolfus mengatakan bahwa pihaknya senantiasa mengapresiasi dan mendukung komitmen Pemprov Jatim untuk melaksanakan reformasi birokrasi yang sesungguhnya.
"Beberapa titik di Jawa Timur sudah memperoleh predikat WBK dan WBBM. Artinya mereka memberikan pelayanan yang berintegritas yang menjadi role model dan mendorong seluruh PD di provinsi lain untuk mengadopsi nilai-nilai ini," katanya.
Pameran pelayanan publik ini diselenggarakan selama tiga hari yakni 13-15 November 2024 bertempat di Grand City Surabaya. Pameran ini diisi oleh berbagai instansi yang terdiri dari 49 stand layanan administrasi, 42 stand layanan kesehatan, 37 stand inovasi dan teknologi, 9 stand pelayanan inklusif/kelompok rentan, juga 9 stand makanan dan minuman.
Dalam kesempatan ini, Pj. Gubernur Adhy juga meluncurkan Maskot Pelayanan Publik "Si Dame". Di mana, maskot ini berbentuk harimau berkepala monitor yang menggambarkan bagaimana pemerintah lebih mudah memonitor layanan publik berkat teknologi informasi.