Probolinggo (Antaranews Jatim) - Sebanyak 299 titik api atau "hotspot" terpantau di Gunung Argopuro yang berada di Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
"Memang benar berdasarkan data satelit terpantau titik api di Gunung Argopuro dan petugas masih melakukan pengecekan ke lokasi Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Hyang," kata Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Alam KSDA Wilayah 3 Jember Setyo Utomo saat dihubungi dari Probolinggo, Rabu.
Ia mengatakan ada empat personel yang berangkat melakukan pengecekan titik api di Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Hyang Argopuro yakni Markus Sudarmawan, Samsul Maarif, Syamsul Arifin, dan Dika.
"Untuk mengecek lokasi itu diperkirakan membutuhkan waktu selama dua hari untuk menjangkau lokasi yang terdeteksi titik api tersebut, sehingga kami belum bisa memberikan informasi kebakaran di Gunung Argopuro terkait dengan titik api yang terpantau dari satelit tersebut," tuturnya.
Menurutnya Balai Besar KSDA Jawa Timur juga sudah menutup jalur pendakian Gunung Argopuro yang masuk kawasan Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Hyang yang terletak di perbatasan Kabupaten Probolinggo, Situbondo, Bondowoso, dan Jember sejak 10 Agustus 2018 hingga batas waktu yang tidak ditentukan.
Penutupan tersebut dilakukan karena kawasan tersebut sangat berpotensi terjadinya kebakaran karena menumpuknya bahan bakar potensial berupa seresah atau tanaman bawah yang mengering pada musim kemarau.
"Saat ini tidak ada pendaki di Gunung Argopuro karena jalur pendakian Gunung Argopuro sudah ditutup sejak 10 Agustus 2018," ujarnya.
Jalur pendakian Gunung Argopuro yang masuk kawasan Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Hyang merupakan salah satu jalur pendakian terpanjang di Indonesia dan terpanjang di pulau Jawa.
Gunung Argopuro dapat diakses dari dua pintu masul yakni dari Bermi di Kabupaten Probolinggo dan dari Baderan di Kabupaten Situbondo. Untuk menyelesaikan pendakian Argopuro dari Baderan – Puncak Argopuro – Bermi atau sebaliknya membutuhkan waktu selama empat hingga lima hari.(*)