Kediri (Antaranews Jatim) - Bank Jatim diminta oleh Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, agar lebih memperkuat edukasi tentang perbankan, sebagai bagian sosialisasi agar warga dan pemilik UMKM lebih memahami tentang beragam produk dan cara mengakses program ke bank.
"Selama ini kredit usaha rakyat (KUR) yang dirasakan oleh masyarakat Kota Kediri cukup bagus, tinggal dipikirkan bagaimana supaya mereka itu terus bisa terbantu dengan adanya KUR," kata Wali Kota Kediri di sela-sela peringatan Hari Ulang Tahun Ke-57 Bank Jatim di kantor Bank Jatim Kediri, Jumat.
Ia mengaku, saat ini yang menjadi kendala yang sering dihadapi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yakni "bankable". Beberapa UMKM merasa tidak mampu memenuhi syarat perbankan (bankable), sehingga mereka tidak mampu mengakses kredit usaha rakyat (KUR).
"Saya harap bisa bekerjasama karena banyaknya usaha di Kota Kediri yang belum `bankable`. Ini juga menjadi tanggung jawab bersama. Saya berharap ada edukasi untuk UMKM-UMKN di Kota Kediri karena berdasarkan data dari BPS, ketika UMKM-UMKM itu disentuh, maka angka pengangguran juga mulai terkikis," ujar Wali Kota.
Mas Abu, sapaan akrab Wali Kota Kediri juga meminta kepada Bank Jatim untuk bekerjasama memberikan edukasi terhadap UMKM-UMKM supaya lebih berdaya karena kini sudah ada marketing lewat daring, sehingga UMKM Kita bisa diedukasi dengan tepat baik dari sisi keuangan maupun dari sisi manajerialnya.
"Mari bekerjasama dengan baik, menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera. Mudah-mudahan sahamnya terus melejit dan mudah-mudahan keberkahan selalu dilimpahkan Allah SWT," ujarnya.
Pemkot Kediri juga telah menggandeng Bank Jatim sebagai upaya penguatan modal UMKM dengan harapan usaha yang digeluti pemilik UMKM ke depannya bisa lebih berkembang. Terlebih lagi, Kota Kediri adalah kota jasa, ekonomi dan pendidikan, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan peluang-peluang tersebut untuk membuka usaha maupun investasi.
Pemerintah juga mendorong agar warga semakin tertarik membuka peluang usaha, walaupun skala UMKM. Berbagai program diluncurkan, misalnya dengan menyederhanakan perizinan serta memberi kemudahan pengurusan lewat dalam jaringan. Bahkan, pengurusan saat ini juga bisa dikirimkan lewat kantor pos. Untuk perizinan, di Kota Kediri disederhanakan dari 153 perizinan kini menjadi 56 perizinan.
Di Kota Kediri, jumlah UMKM juga semakin tinggi. Kini, jumlah UMKM di Kediri saat ini sekitar 31 ribu dengan berbagai macam sektor, baik makanan, minuman, jasa, dan sektor lainnya.
Pemkot dalam upaya membangun Kota Kediri juga melibatkan seluruh pemangku kebijakan serta masyarakat. Bahkan, saat ini dalam segala aktivitasnya sudah banyak memanfaatkan digital, mengingat semua sektor sudah memanfaatkan kecanggihan teknologi. (*)