"Semua anak berhak untuk tampil di JFC, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus yang memiliki semangat yang luar biasa," kata Presiden JFC Dynand Fariz di Jember.
Selain anak-anak berkebutuhan khusus, Kids Carnival juga diikuti oleh komunitas "Smile World" yang merupakan komunitas mantan pasien bibir sumbing Rumah Sakit Bina Sehat dan kini sudah dioperasi, sehingga penampilan mereka juga tidak kalah dengan anak-anak normal lainnya.
"Anak-anak yang tampil di JFC Kids tidak hanya menumbuhkan keberanian dan kreatifitas anak, akan tetapi juga dapat menumbuhkan rasa percaya diri bagi perkembangan jiwa mereka untuk menjadi generasi muda yang berkualitas," kata Asisten Pemerintahan Pemkab Jember Hadi Mulyono dalam sambutannya mewaliki Bupati Jember saat membuka Kids Carnival JFC.
Anak-anak yang berkebutuhan khusus pun selalu menebar senyum di hadapan penonton dan para fotografer, bahkan penampilan seorang peserta difabel yang memiliki hanya satu tangan dapat memukau dan mengundang decak kagum para penonton.
"Kita sebagai orang tua tetap berkewajiban untuk mengarahkan anak-anak tui pada kegiatan-kegiatan positif, sehingga kelak mereka dapat menjadi generasi yang berkualitas dan berkarakter, serta tidak kehilangan jati dirinya," tuturnya.
JFC Kids Carnival menampilkan 10 defile dalam balutan kostum yang merepresentasikan kekuatan Asia dengan defile pembuka yakni Kujang dari Indonesia, Stars, kemudian dilanjutkan dengan Shogun Jepang, Ottoman, Babylonia, Bian Liang dari Tiongkok, Sila yang merupakan kerajaan besar dari Korea, Thailand, Arab Saudi, dan India.
Rangkaian JFC ke-17 yang digelar di kota karnaval Jember meliputi Opening JFC International Event (7 Agustus 2018); Pets Carnival (8 Agustus 2018); JFC International Exhibition (10–12 Agustus 2018), JFC Kids Carnival (9 Agustus 2018); JFC Rhythm Artwear Carnival (10 Agustus 2018); dan Wonderful Archipelago Carnival Indonesia (WACI) pada 11 Agustus 2018 dan Grand Carnival pada 12 Agustus 2018.(*)
