Banyuwangi (Antaranews Jatim) - Tim SAR gabungan melakukan patroli siaga SAR di jalur penyeberangan Selat Bali dalam rangka memantau arus mudik Lebaran 2018 di perairan setempat, Rabu.
"Patroli SAR gabungan itu dimaksudkan untuk memastikan angkutan Lebaran tahun 2018 di perbatasan antara Jawa Timur dan Bali tersebut dalam kondisi aman," kata Koordinator Pos Siaga SAR Banyuwangi Risky Putra di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Berdasarkan hasil patroli, lanjut dia, kondisi angkutan penyeberangan baik dari Pelabuhan Gilimanuk ke Pelabuhan Ketapang maupun sebaliknya terpantau ramai lancar, sementara kondisi cuaca cerah dan bersahabat.
"Selain personel dari Pos Siaga SAR Banyuwangi, patroli SAR gabungan itu juga melibatkan personel dari KN SAR 229 Arjuna, Satpolair Banyuwangi dan Lanal Banyuwangi," tuturnya.
Menurutnya peralatan utama SAR yang digunakan dalam patroli gabungan tersebut meliputi satu unit RIB (kapal cepat) Pos Siaga SAR Banyuwangi, satu unit Sekoci KN SAR 225 dan kapal patroli Satpolair Banyuwangi.
"Selain melakukan patroli laut, tim SAR gabungan juga siaga setiap hari di Posko Pelabuhan ASDP Ketapang dan patroli di sejumlah titik keramaian di Banyuwangi, seperti Bandara Blimbingsari, Stasiun Banyuwangi Baru, Terminal dan beberapa tempat wisata," katanya.
Ia menjelaskan Tim SAR gabungan siaga khusus selama masa angkutan Lebaran 2018 untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pemudik yang hendak merayakan Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah bersama keluarga di kampung halaman.
Sementara General Manager PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk Elvi Yosa memprediksi puncak arus mudik terjadi dua kali yakni "H-4" dan "H-2" Lebaran baik untuk kendaraan maupun penumpang yang menuju ke Pulau Jawa.
"Kami sudah menyiapkan sebanyak 56 kapal yang berada di lintasan untuk mengangkut penumpang dan kendaraan yang menyeberang di Selat Bali, namun yang beroperasi setiap harinya sebanyak 32 unit kapal," tuturnya.
Ia mengatakan PT ASDP Cabang Ketapang telah melakukan koordinasi dengan seluruh pihak terkait di pelabuhan, serta mengoptimalkan kesiapan armada, infrastruktur pelabuhan dan penerapan pola operasi maksimal selama masa angkutan Lebaran 2018.(*)