Malang (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang bekerja sama dengan berbagai instansi menggelar pasar murah Ramadhan untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan pokok selama Ramadhan hingga Lebaran 2018.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang Wasto di Malang, Kamis mengatakan pasar murah Ramadhan ini dapat mengendalikan ketersediaan bahan pokok di pasar, sehingga tidak terjadi kelangkaan yang berimbas pada naiknya harga berbagai kebutuhan pokok.
"Melihat fenomena terjadinya lonjakan harga selama Ramadhan, perlu ada mekanisme dan strategi untuk menjamin ketersediaan kebutuhan masyarakat, seperti sembako sekaligus menjamin agar harga kebutuhan pokok tersebut tidak melonjak tinggi dan mengakibatkan masyarakat sulit memenuhi kebutuhannya, bahkan kemungkinan meningkatnya inflasi daerah," ujarnya.
Pasar murah Ramadhan yang digelar di kawasan Balai Kota Malang atau di Jalan Gajah Mada dan diikuti 58 stan dari berbagai instansi itu berlangsung selama dua hari, yakni Kamis-Jumat (31 Mei-1 Juni 2018).
Lebih lanjut, Wasto mengatakan pasar murah Ramadhan ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan bahan kebutuhan pokok dengan harga relatif terjangkau dibanding dengan harga di pasaran umum karena adanya subsidi dari pemerintah.
Ia berharap melalui pasar Ramadhan ini mampu menstimulus perputaran ekonomi. "Saya juga berharap pasar murah Ramadhan ini membantu meringankan beban masyarakat yang berpenghasilan rendah untuk memenuhi kebutuhan pokoknya dengan kualitas yang baik dan harga yang murah," katanya.
Sementara itu, Kepala Bagian Pengembangan Perekonomian Pemkot Malang Rinawati mengatakan selain pasar murah Ramadhan, berbagai upaya juga dilakukan untuk meredam gejolak harga bahan pangan selama Ramadhan dan menjelang Lebaran, di antaranya operasi pasar, pantauan ketersediaan bahan pokok di pasar tradisional dan gudang Bulog, serta ketersediaan BBM dan elpiji di Pertamina.
Menurut Rinawati, 58 peserta (stan) yang ikut dalam helatan pasar murah Ramadhan terdiri dari berbagai elemen dan pemangku kepentingan di Kota Malang, distributor bahan pangan, pelaku usaha, organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Malang, BUMD Kota Malang, Kantor Perwakilan Bank Indonesia dan unsur perbankan Kota Malang, BUMN serta organisasi sosial kemasyarakatan.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, gelaran pasar murah Ramadhan 2018, selain penjualan paket sembako murah, juga ada layanan penukaran uang baru, penjualan produk urban farming, penjualan paket Lebaran, pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil dan pelayanan kesehatan gratis.
Data Bagian Pengembangan Perekonomian Kota Malang menyebutkan pasar murah Ramadhan yang digelar setiap tahun selalu membawa dampak positif kepada masyarakat dan para pemangku kepentingan yang turut serta.
Pada tahun 2016, pasar murah diikuti 28 peserta dengam omzet sebesar Rp396,8 juta. Sedangkan tahun 2017 diikuti dengan jumlah peserta yang sama dengam omzet sebesar Rp305 juta.
Selain penjualan bahan pangan pokok yang diserbu pembeli, stan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Malang juga dijubeli pengunjung yang akan mengurus administrasi kependudukannya lewat mobil layanan.
Ada tujuh jenis layanan yang diberikan di stan Dispendukcapil, antara lain pengurus KTP elektronik, akta kelahiran, Kartu Identitas Anak (KIA), dan akta kematian.(*)