Madiun (Antaranews Jatim) - Petani di wilayah Kota Madiun, Jawa Timur, tak mampu memproduksi bawang merah untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal karena terbatasnya lahan pertanian yang ada.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Madiun Muntoro Danardono di Madiun, Kamis mengatakan untuk memenuhi kebutuhannya akan bawang merah, Kota Madiun mendapatkan pasokan dari luar daerah, yakni wilayah Kabupaten Nganjuk.
"Untuk bawang merah, pasokan didatangkan dari Kabupaten Nganjuk. Jumlah kebutuhan di Kota Madiun mencapai 15,34 ton per minggu, sedangkan stok di pasaran mencapai 20 ton per minggu sehingga stok tergolong cukup," ujar Muntoro.
Tidak hanya bawang merah, pihak Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Madiun mengklaim semua jenis sayur mayur tidak diproduksi sendiri di wilayah Kota Madiun.
"Dengan demikian, praktis semua kebutuhan sayur mayur di Kota Madiun dipasok dari luar daerah. Seperti Kabupaten Magetan dan wilayah kabupaten di sekitarnya," tutur Muntoro.
Komoditas cabai, misalnya. Kebutuhan di Kota Madiun mencapai 18,80 ton per minggu, sedangkan stok di pasaran mencapai 42 ton per minggu. Adapun komoditas tersebut dipasok dari wilayah Kediri dan Magetan.
Karena merupakan kiriman dari luar daerah, pihak Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan bekerja sama dengan Dinas Perdagangan dan instansi terkait lainnya selalu berusaha menjaga kelancaran distribusi barang-barang tersebut dari sentra produksinya.
Hal tersebut karena ketersediaan barang sangat memengaruhi kondisi harga komoditas di pasaran. Pasokan yang aman dan lancar akan membuat harga komoditas stabil.
Muntoro menambahkan, guna menjaga kestabilan harga, kegiatan pemantauan lapangan akan intensif dilakukan. Terlebih pada saat momentum Ramadhan dan jelang Lebaran seperti ini.
Pihaknya juga mengantsipasi aksi penimbunan barang yang rawan terjadi saat momentum Ramadhan dan Lebaran dengan tim Satgas Pangan Kota Madiun.
Sementara, data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Madiun mencatat, luas lahan pertanian di Kota Madiun saat ini mencapai 906 hektare yang hampir semuanya merupakan persawahan. Luasan tersebut terus menyusut setiap tahunnya akibat alih fungsi lahan. (*)
Petani Madiun tak Mampu Produksi Bawang Merah
Kamis, 24 Mei 2018 19:25 WIB