Surabaya (Antara) - Konsulat Jenderal (Konjen) Republik Rakyat Tiongkok (RTT) di Surabaya meminta warganya yang ada di kota itu untuk menghindari keramaian, serta memperhatikan keamanan di wilayah setempat atau sekitarnya.
Berdasarkan siaran pers yang diterima Antara di Surabaya dari Konjen RRT di Surabaya, Minggu petang, pemerintah Tiongkok tidak mengeluarkan larangan berkunjung bagi warganya ke Surabaya atau ke Indonesia secara umum.
Namun, hanya mengeluarkan peringatan kepada penduduk Tiongkok yang ada di Surabaya untuk memperhatikan keamanan dan coba menghindari tempat ramai.
Dalam pesan siaran pers itu, Pemerintah Tiongkok juga meminta kepada warganya di Surabaya apabila ada bahaya di sekitarnya untuk segera menghubungi aparat keamanan terdekat, atau Kedubes dan Konjen dengan segera.
Sebelumnya, ledakan bom menimpa tiga gereja di Surabaya yakni Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di wilayah Ngagel, kemudian GKI Wonokromo Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta di Jalan Arjuna, yang mengakibatkan korban tewas sementara berjumlah 11 orang.
Ledakan itu, juga menyita perhatian Presiden Joko Widodo yang langsung mendatangi lokasi ledakan di tiga titik Kota Surabaya, serta menjenguk korban selamat yang dirawat di RS Bhayangkara.(*)
Pascaledakan Bom, Konjen Tiongkok di Surabaya Minta Warganya Hindari Keramaian
Minggu, 13 Mei 2018 18:28 WIB
Pemerintah Tiongkok juga meminta kepada warganya di Surabaya apabila ada bahaya di sekitarnya untuk segera menghubungi aparat keamanan terdekat, atau Kedubes dan Konjen dengan segera